Selasa, 06 November 2012

Cerita Dewasa: Petualangan Anto si Bisu

Namaku gunawan dan aku tinggal di sebuah desa pinggiran kota karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Pada saat itu merupakan liburan panjang sehabis ujian akhir nasional kelas tiga SLTP. Aku berbulan-bulan tinggal di rumah dan hanya bergaul dengan tetangga-tetangga sebelah. Ketika itu kegiatanku hanya bermain-main saja di sekitar wilayah desa dan oleh karenanya aku menjadi semakin akrab dengan semua penduduk.

Ketika aku bermain di rumah tetanggaku yang bernama bulik Marsih aku tidak sadar ternyata di rumahnya yang satu yang dulu sempat dikosongkan ternyata saat itu sudah berpenghuni. Setelah aku bertanya dengan bulik marsih ternyata rumah itu sudah dihuni oleh adiknya yang datang dari Jogja dan mulai saat itu menetap di desaku.

Aku kemudian menyempatkan diri untuk mampir berkenalan dengan penghuni baru itu. Ternyata di depan rumahnya banyak sekali anak-anak bermain dan tampak dua anak wajah baru, dan ternyata adalah kedua anak dari warga baru itu. Semua anak tampak tertawa-tawa menggoda salah satu dari anak itu. Mereka tertawa kegirangan karena melihat anak itu yang ternyata bisu dengan gayanya yang nakal dan sok bisa bicara sehingga menggelikan sekali. Akupun langsung tertawa melihat tingkahnya.

Tak berapa lama kemudian tampak seorang pria berumur tiga puluh lima tahunan keluar dan menyapaku. Pria itu ternyata suami adik bulik Marsih. Lalu tak lama kemudian mbak Aminah adik bulik Marsih keluar dan menyapaku.
“Lho kok Mas Gunawan to….Sudah besar ya sekarang, kelas berapa mas?’

Banyak tetanggaku memanggilku mas biarpun mereka juga lebih dewasa dariku. Hal itu dikarenakan bapakku adalah seorang lurah jadi mereka memanggilku demikian mungkin sebagai bentuk rasa hormat mereka terhadap bapakku.
“Eh mbak Aminah.. iya ini, lama nggak ketemu mbak..ini sudah mau lulus SMP mbak” jawabku.
“Itu anak mbak sama mas ya?” tanyaku.
“Iya mas…Ya sudah jatah dari yang kuasa mas…Yang besar itu malah tidak bisa ngomong sampai sekarang…Tapi ya saya syukuri saja mas”…jawab mbak Aminah dengan tetap tersenyum. Suaminya juga hanya ikut tersenyum.

Setelah aku perhatikan dari tadi ternyata mbak Aminah semakin seksi. Dia memakai daster merah tanpa lengan membuat tubuhnya terlihat semakin putih. Rambutnya terurai panjang lurus dengan porsi panyudara dan pantatnya yang benar-benar proporsional. Kemudian mereka mempersilakanku masuk namun aku menolak dan ingin ikut bermain saja dengan anak-anak. Mulai dari sinilah aku berkenalan dengan Anto, anak mbak Aminah yang bisu itu. Anto berumur kira-kira tiga belas tahun sepantaran adik kelasku. Dia memang usil dan nakal sekali, namun karena ia banyak menggumam banyak omong tidak jelas karena kebisuannya, itu membuatnya terlihat lucu sekali.

Aku senang sekali berkenalan dengan Anto dan kerap sekali aku mengajaknya main ke rumahku buat obat stress. Aku juga sering menyuruhnya membantuku beres-beres rumah. Mulai dari sinilah aku mengenal sosok dirinya sebagai seorang anak yang berpikiran mesum. Ternyata di balik kebisuannya itu tersimpan pikiran mesum yang luar biasa.

Ketika itu saat anak-anak masih bersekolah Anto tidak ada teman main dan langsung menuju ke rumahku. Aku hanya tinggal dengan ibu, bapak dan tanteku kartika sedangkan dua kakak laki-lakiku sudah kerja merantau di Jakarta. Setelah aku kenalkan mereka dengan Anto, mereka tampak senang karena setiap gerak-geriknya membuat tertawa.

Saat ibu memintaku untuk membersihkan kamar mandi, aku langsung mengajak Anto untuk ikut membantuku. Aku tidak berpikiran buruk apapun tentang anak itu namun setelah di kamar mandi tidak kusangka dtengah aku lagi menyikat kloset ia dengan tidak ada malunya terhadapku, sedang memain-mainkan celana dalam kotor milik tante kartika yang berada di ember cucian. Dia tampak senang sekali dan memain-mainkannya. Melihat itu aku langsung marahin dia namun dia hanya tampak biasa saja dan malahan tertawa. Aku berpikir kalau dia memang selain bisu, pikirannya juga tidak waras, namun namanya juga obat stress.

Setelah selesai bersih-bersih kami balik lagi menonton televisi. Tante Kartika sedang duduk membaca koran di ruang tamu persis sebelah kami menonton televisi. Sepintas aku amati pandangan Anto yang mencuri-curi mengintip celana dalam tante Kartika. Wah memang anak ini memang benar-benar berpikiran mesum. Tante kartika adalah janda dan berumur sepantaran ibu Anto, tubuhnya pun tidak kalah dengan mbak Aminah.

Tante tinggal di rumahku karena dia tidak memiliki anak dan tidak mau tinggal sendirian di rumahnya di Jakarta setelah bercerai dengan suaminya. Aku terkadang juga berpikiran jorok dan berniat mengintip tante kalau sedang mandi namun sampai sekarang aku tidak berani melakukannya karena takut ketahuan dan malu dengan bapak ibuku. Tetapi dengan kehadiran Anto bisu yang berpikiran mesum ini, aku serasa memiliki rekan baru dalam berfantasi mesum karena saat melihatnya curi-curi kesempatan mengintip ada perasaan lain dalam hatiku.

Aku tidak marah dengan tingkah Anto itu, malahan ketika aku membayangkan Anto bisa menyetubuhi tanteku itu aku malah semakin bernafsu. Aku sering beronani membayangkan bersetubuh dengan tanteku namun perasaan itu tidak senikmat ketika aku membayangkan Anto ngent0tin tanteku. Demi untuk menjaga imejku sebagai seorang anak lurah aku tidak boleh berbuat liar apalagi jika berurusan dengan seks dan nafsu birahi.

Untung saja aku bertemu dengan sosok Anto yang memberikanku fantasi seks baru. Aku selalu optimis kalau anak itu urat malu dan sopan santunnya sudah putus, jadi mungkin sekali kalau ia bisa ngent0t dengan orang dan aku bermimpi sekali untuk bisa mengintipnya langsung ngent0t.

Setelah itu aku sedikit menjauh dari Anto dan jika ada kesempatan aku membuntutinya ke manapun dia pergi. Ketika itu keluargaku sepi dan hanya tanteku yang ada di rumah. Aku berencana membuktikan imajinasiku itu tentang kemungkinan bahwa akan ada wanita yang akan memanfaatkan Anto untuk memuaskan dirinya. Aku yakin tanteku butuh sekali seks dan dia tidak mungkin berbuat nakal karena akan sangat malu dengan ayah dan ibuku. Ketika itu aku pamit sama tante Kartika untuk main ke rumah temanku.

“Tante, aku mau main dulu ke tempat temanku ya…Aku mungkin pulang larut sore karena ada banyak hal yang mesti aku selesaikan dengan temanku”.
“Jangan terlalu malam Gun, aku sendiri ni”

Itu jawaban yang aku nantikan, sehingga aku bisa merancang skenario dan mendatangkan Anto untuk ke rumahku menemani tanteku. Aku yakin pasti tante bakalan menggerayangi Anto karena ia bakalan tidak mengadu karena bisu, dan lagian aku yakin kalau Anto malahan yang senang dikerjain mengingat otak mesumnya itu. Aku ingin sekali melihat dari langsung mereka ngent0t dan aku akan bisa melihat tubuh bagian intim tante Kartika.

Lalu langsung saja kujawab.
“suruh aja Anto si bisu itu temenin tante kalau aku pulang terlalu malam, lumayan bisa buat obat stress nanti tan..hehe”
“O yaudah kalau begitu…” jawab tante senyum.

Aku mengeluarkan motorlu dan berhenti tidak jauh dari desaku. Aku mampir ke sebuah bengkel milik tetangga yang tidak terlalu jauh dari rumahku. Setelah kira-kira satu jam aku di sana aku minta diservisin motorku, padahal kedokku hanya ingin nitip motor dan kemudian pulang. Lalu aku pulang mengendap-endap dari belakan rumah.

Aku bersembunyi di dapur dan mengintip segala apa yang terjadi di rumah. Tante ternyata sedang nonton video porno. Dia meremas-remas dadanya sendiri dan jarinya ia masukin ke dalam celana dalamnya. Rumah tertutup rapat dan tante dengan leluasa menonton video bokep itu di ruang tamu. Aku bernafsu sekali melihat pemandangan itu dan aku ingin sekali bersetubuh dengan tanteku. Namun itu hanya akan memperkeruh suasana dan lagian itu bukanlah rencanaku. Rencanaku hanya ingin berharap kalau Anto bisu benar-benar dipanggil tante dan dikerjainya sehingga aku bisa sambil menontonnya langsung sambil beronani.

Tak berapa lama kemudian tante keluar rumah tanpa mematikan tontonan bokep itu. Aku yakin dia memanggil Anto, dan ternyata dugaanku benar. Ia datang bersama Anto dan segera mengunci rapat pintu. Anto ngomel-ngomel tidak jelas kegirangan melihat video itu. Aku juga kegirangan sekali melihat rancangan skenario imajinasiku itu yang ternyata menjadi kenyataan sebentar lagi.

Tanteku mengecek menyentuh celana anto di bagian depan bermaksud mengecek kont0lnya. Ternyata baru melototin bokep sebentar kont0l Anto sudah tegak menantang. Anto sepintas malu dan kemudian sedikit menutupinya dengan tangan. Tante langsung ambil tindakan. Dia langsung merenggangkan pahanya sehingga roknya tersibak, bermaksud memamerkan celana dalamnya. Anto langsung melotot kegirangan bercampur sok tengsin melihat itu dan jantungku berdebar keras.

Aku langsung mengendap ke pintu samping menuju kamar di sebelah ruang tamu karena aku tidak begitu jelas melihat adegan itu. Setelah sampai di kamar sebelah aku benar-benar melihat dengan jelas adegan itu melalui celah-celah ventilasi. Tante membuka celana pendek Anto dan terlihat burung hitam Anto yang lumayan besar untuk anak seumurannya sudah tegak menantang. Tante langsung melumat kont0lnya itu dan Anto menggeliat kenikmatan.

Setelah beberapa saat tante menyuruh Anto mlucuti semua pakaian tante. Tante menuntun tangan Anto menarik cawat merahnya dan dengan naluri nafsunya Anto langsung melucuti seluruh pakaian tante sampai tak ada benang sehelaipun menutupi. Benar-benar indah tubuh tanteku ini. Badanya yang sedikit chubby ini dan wajahnya yang ayu sekarang benar-benar terlihat telanjang di depan mataku. Kulitnya putih mulus, rambutnya panjang terurai dan pantatnya semok sekali serasa pengen kuremas. Aku semakin ingin mengocok kont0lku.

Tante membuka lebar pahanya dan Anto gemetaran melihat mem3k tante yang bersih tanpa ada bulunya itu. Ia menarik kepala Anto dan menyuruhnya menjilati mem3knya itu dan setelahnya tante menggeliat kenikmatan. Banyak banget cairan yang keluar dari mem3knya. Tante kurang berpengalaman untuk hal pemanasan dan variasi sex, yang ia tahu untuk anak seumurannya hanya pengin cepat-cepat menikmati tubuh wanita.

Anto kemudian berontak dan langsung menindih tubuh tante sambil menusukkan kont0lnya ke lubang basah puki tante. Tante kaget namun menikmati saja permainan kasar Anto itu. Takut kalau spermanya keluar di dalam, tante langsung mendorong tubuh kecil anto keluar. Ia langsung mengulum kont0lnya dan tak berapa lama mulut tante dipenui sperma anto yang bermuncratan keluar. Anto tergeletak di kasur tipis di depan TV merasa keenakan.

Tante kemudian mengambil pelumas dan mengoleskannya ke penis anto dan juga lubang anusnya. Mungkin tante tidak bisa memberitahu Agar tidak mengeluarkan spermanya di dalam vaginanya. Maka dari itu tante mencoba anal saja. Anto kemudian disuruh memasukkan anusnya ke dalam anus tante dengan posisi doggy. Setelah sedikit kesusahan akhirnya masuk juga penisnya dan tante merasa sedikit kesakitan tapi Anto tidak peduli. Ia terus memompa dengan kencang dan dibarengi suara tepukan pantat tante yang membuatku jadi ingin ejakulasi juga.

Jari-jari tante ikut masuk ke dalam lubang vagina dan setelah beberapa saat cairan mem3knya bermuncratan keluar. Ia mengerang lirih takut kedengaran tetangga. Anto juga semakin liar menghajar bur1t tante sampai akhirnya ia menyemprotkan lagi spermanya di bur1t tante. Mereka terbaring puas di depan televisi sedangkan aku sibuk membersihkan spermaku yang bermuncratan di mana-mana melihat adegan itu.

Tante kemudian menyuruh Anto pulang dan lalu menutup lagi pintu sambil senyum-senyum menuju ke kamar mandi membersihkan diri. Lagi-lagi pikiran menyetubuhi tanteku muncul lagi namun aku harus menghindarinya, lagian aku sudah puas melihatnya ngent0t dan beronani sampai puas. Aku segera keluar rumah dan bergegas pergi ke bengkel lagi.

Kejadian itu berulang sekitar lima kali sampai saat tanteku kembali ke Jakarta melanjutkan kerjanya di sana kalau suasana rumah lagi sepi dan aku selalu merancang skenario yang sama. Aku terus membuntuti kisah seks Anto si bisu itu demi untuk fantasi langsungku karena untuk mewujudkannya serasa beban menanggung nama baik orang tua. Sampai ketika setelah tante pergi aku mendapati kisah seks Anto dengan beberapa wanita di desaku termasuk dengan ibunya sendiri, mbak Aminah.

Tamat

0 komentar:

Posting Komentar

 
Ini Cerita Dewasaku powered by blogger.com
Design by Free7 Blogger Templates Kisah Kriminal