Rabu, 31 Oktober 2012

Cerita Dewasa: Pesta Seks Di Hari Ulang Tahunku

Sebut saja namaku Tasha. Agustus kemarin baru saja aku merayakan ulang tahunku yang ke 36. Sebuah perayaan ulang tahun yang sangat berkesan buatku. Sebagai ibu rumah tangga dengan suami yang luar biasa sibuk, aku sering merasa jenuh di rumah. Pergaulanku pun tidak terlalu luas. Aku bukan tipe wanita yang senang kumpul-kumpul, ke kafe, hura-hura dan sebagainya. Hiburanku paling hanya TV, telepon dan komputer. Aku sering chating untuk menghilangkan kejenuhanku. Dari chat itulah aku mulai mengenal yang namanya perselingkuhan.

Kepulangan suamiku yang hanya empat-lima hari dalam sebulan jelas membuatku sepi akan kasih sayang. Dan tentunya sepi pelayanan.Tapi mungkin aku juga terpengaruh oleh teman-teman chatku.
Sebelum kenal chating, aku tidak begitu perduli dengan kesepian. Namun setelah banyak bergaul di chat, aku mulai merasa bahwa selama ini hasrat birahiku tak pernah terpenuhi.

Ronny adalah pria pertama yang berselingkuh denganku.Usianya lima tahun lebih muda dariku dan sudah menikah. Tubuhnya cukup ideal dan aku puas setiap berkencan dengannya. Namun kami tidak bisa sering-sering karena istri Ronny bukan tipe wanita yang bisa dibohongi. Setelah Ronny aku pun semakin membuka diri dengan menggunakan nick chat yang bikin penasaran. Beberapa pria mulai sering mengisi kekosongan birahiku. Ada Ferry, manager sebuah perusahaan kontraktor berusia 30 tahun yang lihai memancing birahiku. Lalu ada Dhani yang seumuran denganku yang tidak pernah puas dengan pelayanan istrinya. Dan masih ada beberapa lagi.

Aku mulai mengenal daun muda ketika berkenalan dengan Chris, mahasiswa salah satu PTS di Jakarta yang usianya lebih muda 15 tahun dariku. Waktu itu aku agak segan berkenalan dengannya karena usianya yang terpaut jauh sekali denganku. Namun Chris memberiku pengalaman lain. Suatu ketika dia datang ke rumahku saat rumahku sedang sepi. Dan dengan gairah mudanya yang menggelegak, Chris memberikan sensasi tersendiri padaku. Apalagi dengan ‘Mr. Happy’ miliknya yang king size. That was great. Aku pun jadi tertarik dengan daun-daun muda yang bertebaran di chat room. Sampai akhirnya aku mengoleksi sekitar 20 daun muda dengan usia antara 17-25 tahun yang keep contact denganku. Memang baru 4 orang dari mereka yang sempat berkencan denganku, namun yang lainnya tetap aku kontak via telepon.

Hingga akhirnya menjelang ulang tahunku Agustus kemarin aku punya rencana yang belum pernah aku lakukan sebelumnya. Aku mengontak 8 daun muda yang kupilih untuk merayakan ulang tahun bersamaku. Pilihan pertama jatuh pada Felix, siswa kelas 3 di salah satu SMU yang cukup terkenal di Jakarta Selatan.
“Halo tante..”, sapanya ceria ketika aku menghubungi HP-nya.
“Ya sayang, Sabtu ini ada acara nggak?”, tanyaku tanpa basa-basi.
“Ya biasa tante, paginya sekolah dulu”, jawabnya sedikit manja.
“Tapi sorenya free kan, tante ada acara nih..”, tanpa kesulitan Felix menyanggupi undanganku.

Selanjutnya Arga, mahasiswa salah satu PTS di Depok. Tanpa kesulitan pula Arga menyanggupi undanganku. Kemudian Frans, salah seorang instruktur di pusat kebugaran milik seorang binaragawan ternama di negeri ini. Frans juga menyanggupi. Aku senyum-senyum sendiri membayangkan tubuh Frans yang tegap berotot dan ukuran Mr. Happynya yang.. wow! Aku pernah sekali berkencan dengannya dan aku takjub dengan Mr. Happy miliknya yang panjangnya 3 kali Nokia 8850 milikku.

Selanjutnya Dodi, siswa SMU di salah satu sekolah swasta yang cukup elit di bilangan Jakarta Selatan. Lalu Stanley, mahasiswa PTS ternama di daerah Grogol dengan sepupunya Jonathan yang juga kuliah di tempat yang sama. Lantas Rhino, gitaris di salah satu kafe di daerah Selatan. Dan terakhir tentu saja Chris, daun muda pertamaku.Hari yang kunantikan pun tiba, tepatnya sehari sebelum ulang tahunku.

Pagi-pagi sekali aku menitipkan Juliet, anakku yang duduk di bangku SMP, ke rumah kakakku. Aku beralasan ada reuni SMA weekend ini. Setelah itu aku mampir ke salah satu bakery di bilangan Hayam Wuruk untuk mengambil kue ulang tahun pesananku. Kemudian aku langsung check in di suite room salah satu hotel berbintang di daerah Thamrin. Di kamar aku segera re-check daun-daun mudaku untuk memastikan kehadiran mereka. Semua beres, mereka akan hadir sekitar jam 5 sore.

Sekarang baru jam 11 siang. Cukup lama juga sampai jam 5 sore nanti. Sambil tiduran di ranjang aku membayangkan apa yang akan terjadi nanti. Kok malah jadi horny. Aku mondar-mandir di kamar tak karuan. Untuk mengusir kejenuhan aku turun ke bawah, sekalian mencicipi makan siang di restoran hotel tersebut. Di salah satu meja, aku melihat 5 orang wanita seusiaku dan 1 orang pria yang wajahnya masih cute sekali. Mungkin masih kuliah atau sekolah. Mereka makan sambil ngobrol dan tertawa-tawa. Sama sekali tak menyadari kehadiranku, sampai akhirnya salah seorang dari wanita-wanita itu beradu pandang denganku. Dia memberitahu yang lain, dan si cute melambai ke arahku. Aku tersenyum dan membalas lambaiannya.

Selesai makan, aku mendapat selembar memo dari salah seorang pelayan. Aku membaca isi pesannya, “DANIEL, 0856885--- PLZ CALL ME”. Aku tersenyum. Sampai di kamar, aku menghubungi nomor tersebut.
“Halo..” terdengar ribut sekali di ujung sana.
“Halo, Daniel?” tanyaku.
“Ya, siapa nih?” tanya si pemilik suara itu lagi.
“Aku dapet memo dari kamu..”
“Ohh.. iya, nama kamu siapa?” kami berkenalan, dan ternyata Daniel adalah si cute yang aku lihat di resto bersama 5 wanita tadi.
Dan aku surprise sekali setelah mengetahui bahwa Daniel juga sedang merayakan ulang tahunnya hari ini. Dia juga surprise setelah kubilang bahwa aku juga akan merayakan ulang tahun di sini. Kemudian Daniel mengundangku untuk merayakan ulang tahun di kamar yang disewanya di bawah.

Kebetulan! Sambil mengisi waktu nggak ada salahnya pemanasan dulu. Family room yang disewa Daniel penuh dengan balon aneka warna. Kelima wanita yang kulihat tadi ada di situ. Salah satunya adalah adik maminya Daniel, dan yang lain teman-temannya. Rupanya Daniel ‘dipelihara’ sebagai gigolo oleh kelima wanita tersebut. Candra, adik maminya Daniel adalah wanita pertama yang mengenalkan anak itu ke dalam dunia seks. Lalu ada Shinta dan Melly, teman kerja Candra, serta Yuni dan Liana, teman aerobik Candra. Dan hari itu mereka berlima sepakat untuk merayakan ulang tahun Daniel di kamar tersebut sejak tadi malam.

Tepat jam 12 tadi malam Daniel menirima suapan kue ulang tahun dari mulut wanita-wanita itu secara bergantian, dan jam 5 pagi tadi mereka baru selesai melepas birahi bersama. Acara kali ini semacam games, dimana Daniel dalam keadaan telanjang bulat diikat dengan mata tertutup atas ranjang dengan penis yang tegak. Kemudian secara acak kelima wanita itu memasukkan penis Daniel ke dalam vagina mereka, dan saat itu Daniel harus menebak, siapa yang sedang menindihnya. Kalau benar, Daniel diperbolehkan melepaskan ikatannya dan melepas birahinya dengan wanita yang tertebak. Tapi kalau salah, wanita tersebut akan menyodorkan vaginanya ke mulut Daniel, dan anak itu harus memuaskannya dengan lidahnya.

Aku menyaksikan permainan yang seru itu di salah satu kursi di situ. Ramai sekali mereka bermain. Kadang aku senyum-senyum ketika Daniel salah menebak. Anak itu lihai sekali melakukan oral sex, sudah 3 wanita yang klimaks akibat permainan lidahnya. Aku menikmati permainan itu, yang ujung-ujungnya mereka kembali berpesta sex berenam. Candra mengajakku bergabung. Sebetulnya aku agak keberatan, karena aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan melibatkan wanita lain. Namun aku ngiler juga melihat tubuh Daniel yang cukup oke itu, apalagi dengan penisnya yang wow! Lumayan juga buat pemanasan.

Aku sempat dua kali klimaks di pesta mereka. Yang pertama dengan Daniel, dan yang kedua..ehm, saat oral sex dengan Liana. Jujur saja, awalnya aku agak jengah ketika merasakan kulit tubuhku bersentuhan dengan kulit wanita-wanita itu, apalagi saat menyentuh bagian-bagian sensitif. Namun gairah birahi yang menyala-nyala dapat membuatku melupakan semua rasa risau tersebut. Akhirnya aku sangat menikmati juga bermain dengan wanita-wanita itu.

Sayangnya menjelang jam 5 aku harus selesai lebih awal, kerena sebentar lagi orang-orang yang akan merayakan ulang tahunku akan datang. Padahal aku baru saja menikmati permainan mereka. Aku pun pamit, namun sebelum kembali ke kamar aku mengundang mereka ke kamarku untuk bergabung dengan pesta ulang tahunku nanti malam. Mereka setuju, terutama kelima wanita tersebut karena mendengar ada 8 daun muda yang kuundang untuk memuaskan hasratku.

Masih kurang lima menit, aku menunggu sendirian di kamar yang luas tersebut. Frans yang pertama kali datang. Pria bertubuh tegap itu langsung mencium bibirku sambil mengucap happy birthday. Dengan gaya jantannya Frans bermaksud menggendong tubuhku seperti biasa, namun aku menahannya.
“Ntar Frans, tunggu yang lain..”, kataku.Wajah Frans terlihat bingung.
Aku pun menjelaskan rencana ulang tahunku kepadanya. Pria itu tertawa terbahak-bahak
“Gila.. tante maniak banget ya, emang kuat?”, goda Frans. Aku tersenyum.

Tak lama kemudian Chris datang. Anak itu terkejut mendapati ada pria lain di kamar itu. Aku pun kembali menjelaskan rencanaku kepadanya. Chris sampai geleng-geleng. Lalu Felix dan Dodi datang secara bersamaan dengan raut wajah keduanya yang sama-sama bingung. Chris dan Frans tertawa-tawa melihat kebingungan mereka. Kemudian Stanley dan Jonathan juga datang bersamaan, namun mereka tidak terlalu kaget karena aku sering bermain bertiga dengan mereka. Lalu Arga, dan terakhir Rhino.

Lengkaplah sudah. Aku mengajak mereka ke sauna untuk mandi bersama. Aku melihat beberapa dari mereka agak risih. Mungkin mereka tidak terbiasa berada dalam satu ruangan dengan sesama pria dalam keadaan telanjang. Hanya Stanley, Jonathan, Frans dan Chris yang bisa menguasai keadaan. Yang lain masih terlihat agak nervous.

Selesai bersauna, aku mengeluarkan anggur yang kubawa dari rumah tadi. Anggur itu sudah kucampur dengan obat perangsang dan obat kuat konsentrasi tinggi. Aku jamin siapa pun yang meminumnya mudah sekali terangsang dan dapat bertahan lama. Aku memberikan mereka satu persatu. Kemudian kita ngobrol-ngobrol di atas ranjang sambil minum. Oya, semenjak dari sauna tadi, tak satu pun tubuh kami yang ditutupi pakaian. Kami sudah bertelanjang bulat.

Kami terus ngobrol-ngobrol sambil aku menunggu reaksi obat tersebut. Sekitar setengah jam kemudian mereka mulai menunjukkan gejala-gejala terangsang. Beberapa bahkan penisnya mulai mengeras. Aku mencoba membakar gairah mereka dengan menjamahi tubuhku sendiri. Sambil minum kuusap-usapkan tanganku ke seluruh tubuh, kumainkan payudaraku, dan kuusapi permukaan vaginaku. Aku tertawa dalam hati. Dari tingkah laku dan ekspresinya, jelas sekali kalau birahi mereka sudah naik ke kepala. Namun tak ada yang berani memulai, sampai Chris yang duduk di dekat kakiku memberanikan diri menyentuhku. Frans ikut-ikutan menjamah tubuhku, disambung Felix, dan akhirnya semua bergumul menyentuhku. Ah great! The party has just begun.

Aku asyik berciuman dengan Frans dengan panuh nafsu, sementara Arga dan Dodi menjilati kedua payudaraku. Tangan kiriku asyik mengocok penis Felix sedangkan yang kanan dengan lincah memuaskan Chris. Lidah Jonathan menari lincah di perutku, memberikan sensasi kenikmatan tersendiri. Sementara Stanley dan Rhino melengkapi kenikmatan dengan menjelajahi daerah di bawah perut dengan lidah dan jari-jari mereka. Ahh.. baru kali ini aku merasakan gejolak yang luar biasa. Setiap jengkal tubuhku rasanya dimanja dengan sentuhan mereka.

Kami pun bertukar-tukar posisi. Hampir dua jam kami melakukan fore-play tersebut. Chris yang pertama berhasrat menembus lubang vaginaku. Sambil bersandar di dada Frans yang bidang, sementara Stanley dan Felix asyik mencumbui tubuhku yang terawat, aku menerima kenikmatan yang diberikan Chris. Ahh.. anak itu hebat sekali memainkan temponya. Penisnya yang memang berukuran besar terasa memenuhi vaginaku. Setelah Chris, gantian Jonathan yang menghujamkan penisnya yang bertindik mutiara itu ke dalam vaginaku.
“Ahh.. ahh.. terus Jo.. aaahhh..”, aku mulai mendesah merasakan bola mutiara itu memijit-mijit dinding vaginaku.

Uhh.. nikmat sekali. Daun mudaku yang satu ini memang kreatif sekali mendandani penisnya. Suatu kali saat aku berkencan dengannya, Jonathan memasang sepuluh anting-anting kecil yang terbuat dari silikon di sekeliling leher penisnya. Hasilnya..wow, aku mengalami multi orgasme hingga 17 kali berturut-turut.

Saat itu hampir aku kehabisan nafas. Seperti biasa saat aku main dengan Jonathan, Stanley kumat gilanya. Penis Jonathan yang berdiameter 5 cm itu sudah hampir memenuhi vaginaku, Stanley menambahnya dengan menghujamkan penisnya yang berukuran kurang lebih sama dengan Jonathan ke dalam vaginaku. Akkhhh.. nikmatnya! Aku sampai menggigit tangan Felix yang sedang memelukku.
“Ahh.. ahh.. ooohhh..”, birahiku semakin memuncak.

Saat itu Rhino langsung menyumpal mulutku dengan penisnya yang belum disunat itu. Mmm.. nikmat sekali. Aku mengulum dan memainkan ujung penis Rhino yang kenyal. I like this.. aku menggigitinya seperti permen karet. Anak itu mengerang keasyikan. Aku merasa birahiku semakin memuncak. Dan..ahhh, aku pun mencapai orgasmeku.

Jonathan dan Stanley mencabut penis mereka pelan-pelan. Kemudian gantian Stanley yang memasukkan penisnya yang basah itu ke dalam mulutku.Di bawah, Frans kembali bergumul dengan vaginaku. Lidahnya lincah menari-nari membangkitkan kembali gairahku hingga birahiku kembali naik. Lantas dituntaskannya dengan penis supernya tersebut. Ahhh.. nikmatnya.

Kami terus berpesta, bergumul dan berganti-ganti posisi. Tanpa terasa malam hampir mencapai pukul 12. Artinya sebentar lagi hari ulang tahunku akan tiba. Saat itu segenap kepuasan telah menyelimuti kami dari pesta sejak sore tadi. Tubuh-tubuh macho itu tergeletak melepas ketegangannya di tengah-tengah tubuhku, sambil kami bercumbu-cumbu kecil.

Akhirnya alarm handphoneku yang sengaja kupasang, berbunyi. Now it's the time! Tepat jam 12 aku mengeluarkan kue ulang tahun yang kubeli tadi siang dari dalam lemari es, kuletakkan di atas meja. Kedelapan daun mudaku berdiri mengelilingi meja tersebut. Acara potong kue pun dimulai. Potongan pertama kuletakkan di atas cawan, kemudian kuberikan pada Chris yang berdiri di sebelahku. Kusuapkan sepotong ke mulutnya dengan mulutku. Kemudian potongan kedua kuberikan pada Frans dengan cara yang sama. Lalu berturut-turut Stanley, Jonathan, Arga, Dodi, Rhino dan terakhir Felix.

Kami pun berpesta dengan kue itu dan tentunya beberapa botol anggur yang telah kuberi obat perangsang tadi. Selesai makan, atas ide Frans aku diminta berbaring di atas meja, kemudian tubuhku dibaluri sisa krim dari kue dan sedikit disirami anggur. Kemudian dengan buas, kedelapan daun mudaku melumat tubuhku dengan lidah mereka. Ahh.. nikmat sekali rasanya. Aku merasa seperti ratu yang dimanja gundik-gundiknya.

Mereka tak hanya menjilati, tapi juga mencumbui seluruh permukaan kulitku. Sshh.. oohhh.. Felix memang pintar sekali menjelajahi payudaraku. Anak itu berduet dengan Arga melumat payudara dan puting susuku. Frans, Rhino dan Chris asyik berebutan mengeroyok vagina dan pantatku. Uhhh.. rasanya vaginaku ingin meleleh dibuatnya. Sudah 8 kali aku orgasme dengan permainan ini, namun mereka terus asyik melumat tubuhku tanpa henti. Gila, obat perangsang pemberian salah seorang temanku itu memang top banget.
“Sshhh.. ooohhh..”, untuk yang ke-9 kalinya aku mencapai orgasme.

Karena tak tahan aku pun bangkit. Tubuhku sudah basah oleh air liur mereka. Aku melirik ke jam di handphoneku. 00:57. Sebentar lagi Daniel dan tante-tantenya akan kemari.
“Sebentar ya sayang..”, aku menyingkir sedikit dari daun-daun mudaku untuk mengirim SMS ke Daniel.
Tak lama kemudian anak itu membalas.
“Yup, confirm! Mereka sedang di lift dan sebentar lagi akan tiba.”
“Ok sayang.. kalian semua betul-betul hebat. Tante senang sekali merayakan pesta ulang tahun seperti ini. Nah.. sebagai imbalan, tante punya surprise buat kalian semua..”, cetusku sambil senyum-senyum. 
Kedelapan pria itu saling berpandangan dengan bingung.
“Wah, surprise apalagi nih tante?”, tanya Chris.
Aku mengecup bibir anak itu.
“Liat aja bentar lagi”, jawabku.

Baru saja aku meyelesaikan kalimatku, pintu kamar berbunyi. Aku segera memakai kimono dan menghampiri pintu.
“Happy birthday Tasha..” Daniel dan tante-tantenya berteriak ribut mengejutkan semua pria yang ada di dalam kamarku.
Aku mempersilakan masuk dan mengenalkan mereka. Melihat kedelapan daun mudaku yang tanpa busana, kelima wanita itu langsung menanggalkan pakaian mereka tanpa basa-basi.
“Oke semua, this is the real party.. Enjoy it!”, seruku pada mereka.

Bagai pasukan yang dikomando, mereka langsung mencari pasangan dan memilih tempat masing-masing untuk melepas birahinya. Aku menghampiri Daniel yang masih berpakaian lengkap.
“Sayang.. sekarang saatnya kita berduaan. Biar saja mereka berpesta, tante ingin menikmati tubuh kamu sendirian.. mmm.. mmm..”, desahku seraya mencium bibir Daniel.

Pria macho itu langsung menggendong tubuhku dan membawaku ke bathroom. Daniel mendudukkanku di atas meja wastafel, dan kami pun melanjutkan ciuman kami. Tanganku lincah melucuti kemeja yang membungkus tubuh Daniel. Anak itu juga melepas kimono yang kupakai. My God! Untuk kesekian kali aku mengagumi tubuh kekar Daniel yang putih itu.

Aku mendekap tubuhnya hingga dadanya menempel ketat di payudaraku. Ssshh.. hangat sekali. Daniel menciumi leher dan bahuku habis-habisan. Gairahku kembali naik. Dengan lembut Daniel mendorong tubuhku hingga setengah berbaring di atas wastafel tersebut. Kemudian dengan liar anak itu menjelajahi tubuhku dengan lidahnya. Ahhh.. dia pintar sekali mencumbui puting susuku.

Sementara sebelah tangannya mengusap-usap permukaan kemaluanku. Kedua tanganku sampai meremas rambut Daniel untuk menahan kenikmatanku. Daniel membasahi jari-jarinya dengan lidahnya, kemudian dimasukannya jari tengahnya yang kekar itu ke dalam lubang vaginaku.
“Sshhh.. ooohhh..”, aku mendesah merasakan kenikmatan itu.
Daniel melirik ke wajahku yang sedang berekspresi seperti orang ketagihan. Bibir, lidah dan giginya tak henti-henti mencumbui puting susuku. Daniel memang lihai sekali memainkan tempo.

Tak sampai lima belas menit, jari-jari Daniel berhasil membuatku klimaks. Aku memeluk dan mencium anak itu. Kemudian gantian aku yang turun ke bawah untuk menikmati penisnya yang aduhai itu. Gila, masih lemesnya aja segini, gimana udah tegang nanti. Penis Daniel yang tidak disunat itu terlihat lucu dengan daging lebih di ujungnya. Dengan lincah aku menjilati sekeliling penis anak itu. Daniel meremas rambutku dengan penuh nafsu.

Lidahku mulai menjelajahi batang penisnya yang besar itu. Uhhh.. gila besar sekali. Sampai pegel lidahku menjilatinya. Sesekali Daniel menggesek-gesekkan batang penisnya itu ke mulutku dengan gemes. Aku semakin liar saja melumatnya. Pelan-pelan aku mulai melahap penis Daniel.
"Mmm.. mmm.. enak sekali."

Aku mengulum ujung penis Daniel yang kenyal, dan menarik-nariknya seperti permen karet. Anak itu sempat bergidik menahan nikmat. Sambil mengulum ujungnya, kedua tanganku memainkan batang penisnya yang sudah basah oleh air liurku itu. Lidahku semakin lincah dan liar.

Akhirnya penis Daniel mencapai ukuran klimaksnya. Dan.. wow betul-betul fantastis. Aku mengukurnya dengan jariku. Gila, nyaris dua jengkal tanganku. Kayaknya tadi waktu party bareng tante-tantenya nggak segede ini. Makan apa sih ni anak. Penis Daniel sudah keras, kepalanya sudah menyembul dari balik kulitnya dan urat-urat yang perkasa mulai menghiasi sekeliling batang penisnya.

Daniel mengusap-usapkan penisnya ke sekujur wajahku.
"Ahhh.. nikmat sekali." Sebentar lagi aku akan merasakan kejantanannya.
Sambil berpegangan di wastafel, aku siap dengan posisi nungging. Perlahan-lahan Daniel menyelipkan batang penis jumbonya itu ke dalam liang vaginaku.

"Aahhh.." aku merasa seperti seorang perawan yang baru menikmati malam pertama.
Penis Daniel terasa sulit menembus vaginaku. Pelan-pelan Daniel menusukkan semakin dalam, dan.. akhirnya penis Daniel amblas ke dalam vaginaku. Uhhh.. rasanya ketat sekali di dalam.
“Shh.. tante.. lubangnya sempit banget sih.. enak banget nih..ahhh..”, Daniel mendesah ditelingaku. 

Pelan-pelan Daniel mulai memaju-mundurkan penisnya.
"Ohh..ohhh..ooohhh.. nikmat sekali."
Sementara kedua tangannya yang kekar meremas payudaraku.
“Aahhh.. ahh.. Daniel.. aahhh.. enak sekali sayang.. aahhh..”, Aku merasakan tubuhku akan meledak menahan rasa nikmat yang luar biasa. Baru kali ini aku merasa seperti ini.

Dan tak lama kemudian aku pun mencapai klimaks. Ahhh.. Daniel mencabut batang penisnya dari vaginaku. Gila, anak itu masih cool aja. Masih dalam posisi berdiri, aku memeluk tubuh kekarnya, sambil menciumi dadanya yang bidang.
“Gila, kamu hebat sayang.. mmmhhh..”, desahku seraya melumat bibirnya.

Daniel lalu menggendong tubuhku dan dia mulai melumat payudara dan puting susuku. Ahhh.. asyik sekali.
“Tante.. aku mau sambil berdiri ya..”, desahnya.
Aku mengangguk. Tanpa kesulitan Daniel kembali meyelipkan batang penisnya yang masih keras ke dalam vaginaku yang sudah becek. Oohhh.. kami bermain dengan posisi berdiri. Berat badanku membuat penis Daniel menancap semakin dalam. Nikmat sekali rasanya.

Entah berapa kali aku dan Daniel saling melepas nafsu di kamar mandi itu. Tubuhku sampai lemas karena terlalu sering orgasme. Daniel yang masih stay cool duduk di atas toilet, sementara aku duduk di pangkuannya sambil merebahkan tubuhku di dadanya yang bidang.
“Hhh.. kamu gila sayang, hebat banget sih..”, cetusku sambil mencubit hidung Daniel.

Anak itu tersenyum sambil mengusap rambutku.
“Tante juga hebat.. gila tadi tante party sama cowo-cowo itu ya?”, tanya Daniel sedikit takjub.
Aku mengangguk manja. Anak itu sampai geleng-geleng.
“Kamu juga sering kan party bareng tante-tantemu itu? Hayo ngaku..”, celetukku dengan nada bercanda.
Daniel tertawa. Sambil melepas lelah aku berbagi cerita dengan Daniel. Aku sampai geleng-geleng mendengar ceritanya.

Di usianya yang masih semuda itu ternyata pengalaman seksualnya jauh lebih banyak dari padaku. Dengan segala kelebihan fisik yang dimilikinya, anak itu seringkali menyelesaikan persoalan dengan rayuan dan pesona bercintanya. Mulai dari teman sekelasnya yang rela membuatkan PR-nya dan Daniel membayarnya dengan memberi kenikmatan birahi pada si cewe itu. Kemudian tantenya yang kepergok berselingkuh di salah satu restoran, juga merelakan tubuhnya dipuaskan Daniel sebagai imbalan tutup mulut. Bahkan sampai wali kelasnya yang menurutnya memang cantik itu, rela membubuhkan nilai 9 di raport Daniel dengan imbalan pelayanan birahi yang memuaskan dari anak itu.

“Tante, kita keluar yuk, kayaknya pada berisik banget deh..”, ajak Daniel tiba-tiba
Aku mengangguk setuju. Sejak tadi memang di luar kamar mandi tersebut berisik sekali. Suara lenguhan, desahan sampai jeritan manja sayup-sayup terdengar saat aku berpacu nafsu dengan Daniel di kamar mandi tadi. Betapa terkejutnya aku ketika keluar dari kamar mandi melihat pemandangan yang selama ini hanya dapat aku nikmati lewat blue film.

Para daun mudaku tersebar di berbagai sudut asyik berbagi kenikmatan dengan tante-tantenya Daniel Jonathan dan Stanley yang selalu kompak asyik memuaskan Shinta di salah satu sofa. Arga, Rhino dan Dodi juga sibuk menggumuli Melly, yang paling cantik dan seksi di antara wanita-wanita itu. Sementara Candra bagai seorang ratu tergolek di atas ranjang, sementara Chris dan Felix dengan buas menggeluti tubuhnya yang memang mulus. Si macho-ku Frans rupanya yang jadi favorit sampai Yuni dan Liana berebut menikmati Mr. King-nya.

Aku geleng-geleng melihatnya seraya memeluk tubuh Daniel yang ada di sebelahku. Inikah yang namanya orgy? Betul-betul gila. Aku tak menyangka kalau pesta ulang tahunku menjadi sefantastis ini. Aku dan Daniel pun bergabung dengan mereka. Entah berapa jam lamanya aku larut dalam pesta gila itu, kami berganti-ganti pasangan seenaknya. Entah sudah berapa kali kami orgasme. Namun khasiat obat perangsang yang kubawa itu memang luar biasa. Stamina kami seperti tak ada habis-habisnya.

Pesta gila itu akhirnya terhenti oleh Candra yang punya ide untuk bikin games. Wanita itu ingin membuat game seperti yang dilakukannya pada Daniel sore tadi sebagai hadiah ulang tahunku. Tentu saja aku setuju. Dengan posisi nungging, aku berlutut di atas ranjang. Kepalaku rebah di atas bantal, mataku tertutup, sementara kedua tanganku diikat. Kedua pahaku kubuka lebar-lebar. Permainan pun dimulai. Pria-pria yang ada di situ secara acak akan memasukkan batang penisnya ke dalam vaginaku. Jika aku bisa menebak siapa yang sedang beraksi, aku boleh melepas ikatanku dan melapas hasratku dengan pria tersebut. Namun jika aku salah menebak, aku harus mengulum penis pria tersebut sampai dia orgasme.

Suasanya sunyi senyap. Penis pertama mulai menyusup perlahan ke dalam lubang vaginaku. Aku berharap penisnya Jonathan, karena mudah sekali mengenalinya. Perlahan penis itu terus masuk ke dalam liang vaginaku. Ups.. tidak ada aksesoris apa-apa. Berarti bukan Jonathan. Siapa ya? Aku jadi penasaran. Penis itu sudah amblas seluruhnya kedalam vaginaku. Ughh.. nikmatnya. Tapi siapa ya? Aku melakukan kegel untuk memancing desahan pria itu. Sial, nggak bersuara. Yang ada malah suara Shinta, Melly, Candra, Yuni dan Liana yang berah-uh-ah-uh mengacaukanku. Ah.. aku betul-betul bingung.
“Stanley?” tebakku.
Wanita-wanita itu cekikikan. Sang pria sama sekali tak bersuara. Tiba-tiba tubuh pria tersebut menunduk hingga aku bisa merasakan dengusan nafasnya. Dibukanya tutup mataku.
“Aww.. Chris!”, teriakku.
Gimana aku nggak bisa ngenalin sih. Dasar. Mereka semua tertawa. Sebagai konsekuensi, aku harus mengulum penisnya sampai anak itu orgasme.

Permainan terus berlanjut. Berkali-kali aku gagal. Mungkin ada sekitar 7 kali aku tidak bisa menebak. Padahal kadang salah seorang dari mereka beraksi lebih dari satu kali. Tapi aku tetap tidak mengenali. Sialnya Jonathan malah melepas aksesoris yang menjadi ciri khasnya. Huh.. Tapi aku senang. Bukan Tasha namaku kalau tidak mengenali penis si macho, Frans. Aku langsung menjerit keasyikan begitu tahu tebakanku tepat. Dengan cool Frans melepaskan ikatanku dan kami melepas birahi dengan ditonton oleh yang lain.

Setelah orgasme, permainan dilanjutkan. Berikutnya ketebak lagi. Gimana nggak, siapa lagi yang penisnya bisa membuatku merasa seperti perawan. Ughhh.. nikmat sekali saat penis super besar itu amblas di dalam vaginaku. Aku yang memang sudah bisa menebak mencoba mengulur waktu sebentar. Nikmat sekali penis ini. Aku melakukan kegel berkali-kali, hingga tiba-tiba penis itu memuntahkan spermanya yang kental di dalam vaginaku. Si pemilik penis mengerang menahan nikmat. Aku bisa mendengar suara gumaman heran orang-orang yang ada di situ.

“Gotcha Daniel!”, seruku sambil tersenyum penuh kemenangan. Yang lain berteriak heboh. Daniel pun langsung membuka tutup mata dan tali yang mengikatku.
“Tante curang ih..”, rajuknya manja.

Aku tertawa dan memeluk tubuh anak itu. Kami pun bercumbu sambil disaksikan yang lain.  Tak butuh waktu lama untuk mengembalikan birahi Daniel setelah aku ‘mencuri’ spermanya tadi. Dengan gayanya yang buas, Daniel membuat kami orgasme bersama.

Permainan itu berlangsung sampai menjelang pagi. Setelah semua selesai, Daniel dan tante-tantenya pamit untuk kembali ke kamarnya. Sementara aku juga mau istirahat. Kami pun tertidur pulas sekali. Lewat jam dua belas kami baru bangun. Satu persatu daun mudaku pamit pulang, hingga akhirnya aku sendirian di kamar yang besar itu. Sambil berdiri di pintu, aku menyaksikan pemandangan kamar yang berantakan. Botol-botol minuman berserakan di mana-mana, begitu juga krim-krim bekas kue.

Posisi kursi, meja dan sofa sudah nggak jelas, ranjang apalagi sudah mawut-mawutan. Tapi aku merasa puas sekali. Betul-betul pesta ulang tahun yang berkesan. Dan yang lebih berkesan lagi aku dapat daun muda baru, Daniel.Sejak kejadian itu, aku menjadi akrab dengan Daniel dan juga tante-tantenya. Aku jadi bersahabat karib dengan Candra. Dan dari mereka juga aku mulai mengenal kehidupan malam.

Petualangan sex-ku pun makin beragam. Aku mulai sering ikut acara-acara gila yang diadakan Candra dan teman-temannya. Februari kemarin, aku bercerai dengan suamiku. Toh aku pikir ada atau nggak ada suami sama saja. Dia jarang sekali di rumah. Hak asuh Juliet pun kuserahkan dengan ikhlas pada suamiku.

Dan kini aku semakin bebas tanpa adanya suami dan anak. Aku bisa keluar rumah sesukaku dan ikut acara-acara gilanya Candra. Bahkan tak jarang aku menjadi tuan rumah untuk acara-acara tersebut, karena rumah peninggalan suamiku ini memang besar sekali. Aku pun juga bebas mengundang daun-daun mudaku ke rumah untuk memuaskanku kapan saja aku mau.

Tamat

Cerita Dewasa: Pesta Seks bersama Gadis Cheerleader

Namaku Deny, aku seorang siswa SMU di salah satu besar yang cukupterkenal. Aku memang tidak memiliki tampang yang cukup tampan atau badan yang atletis. Tetapi aku cukup lumayan untuk seorang cowok tidak terlalu jelek dan termasuk biasa-biasa saja dalam hal penampilan. Tetapi yang sangat menarik dari diriku adalah kekayaan yang orangtuaku miliki. Setiap hari aku selalu berpergian dengan mengendarai Honda Estillo yang sangat gaul karena modifikasi yang aku lakukan, aku juga selalu mambawa HP Nokia 8250. Belum lagi sifatku yang royal terhadap setiap cewek cantik dan sexy, semakin membuatku dikejar cewek terutama para cewek matre.


Di sekolahku terdapat berbagai macam ekstra kurikuler yang menarik, tetapi yang paling menarik untuk para cewek centil di sekolahku adalah ekstra kurikuler cheerleader, karena untuk masuk dalam ekstra kurikuler tersebut diharuskan melewati seleksi yang cukup ketat. Selain itu cewek yang dapat masuk ke dalam ekstra kurikuler tersebut adalah cewek-cewek yang memiliki tubuh seksi, tampang yang cantik dan keberanian dalam memakai baju minim di depan umum, karena para anggotanya selalu mengenakan baju yang sangat seksi ketika mengadakan pentas. Biasanya mereka hanya mengenakan tank-top atau kembel yang dipadukan dengan rok yang sangat mini atau dengan celana ketat yang super pendek. Secara tidak langsung hal ini membuat para cewek yang dapat masuk memiliki kebanggaan tersendiri karena berarti mereka telah dianggap sebagai cewek yang cantik dan seksi.

Para anggota dari cheerleader biasanya selalu cewek yang sangat centil dan matre. Karena itu sangatlah mudah bagiku untuk mengajak mereka jalan dan “bermain” dengan mereka atau hanya sekedar memegang-megang mereka. Memang predikat “perek”cukup melekat dalam setiap anggota cheerleader, walaupun tidak semuacewek tersebut gampangan, dan ada juga yang memang hanya cewek baik-baik dan mengikutinya karena menyukai tari modern, walaupun jumlahnya paling hanya 2 orang.

Seperti biasanya pada tahun ini cukup banyak cewek kelas 1 yang maumencoba mengikuti ekstra kurikuler ini. Dan memang pada tahun ini cewek yang mengikutinya terlihat seksi-seksi dan tampang yang cantik. Seluruh anggota baru ini memiliki payudara dan pantat yang besar. Belum lagi mereka memang selalu ke sekolah dengan mengenakan baju ketat dan tipis dan mengenakan BH yang selalu berwarna mencolok seperti hitam, hijau, biru, kuning atau warna mencolok lainya yang membuat payudara mereka terlihat dengan jelasnya oleh setiap mata. Mereka juga selalu mengenakan rok yang pendeknya sekitar satu telapak tangan di atas lutut dan sangat ketat sehingga menunjukkan pantat mereka yang besar.

Melihat para perawan baru yang tersedia aku menjadi ingin mencoba kenikmatan tubuh mereka. Ada 8 anggota baru yang masuk dari kelas 1 angkatan ini. Tapi yang paling menarik perhatianku adalah Melati dan Mawar (sebut saja begitu). Karena mereka memiliki payudara yang besar dan pantat yang besar pula, belum lagi wajahnya yang cukup manis.

Melati adalah seorang cewek keturunan Arab dengan ukuran payudara 34B dan pantat yang padat. Cewek ini adalah cewek yang paling merangsang di antara para anggota baik yang baru maupun yang lama. Mawar adalah saorang cewek dengan payudara yang tidak terlalu besar dan itu pula dengan pantatnya bila dibanding Melati. Ukuran payudaranyahanya 32B, tetapi bodinya seksi dan yang paling menarik adalah wajahnya yang manis dan cantik. Ia adalah cewek keturunan Jawa. Aku sangat berhasrat untuk menikmati tubuh keduanya, tetapi aku belum akrab dengan mereka.

Sehingga aku meminta bantuan salah satuanggota cheerleader di angkatanku yang bernama Rani yang sebelumnya sudah sering aku nikmati tubuhnya, bahkan aku secara teratur berhubungan dengannya karena memang kami berdua memilki nafsu yang sangat besar walaupun diluar itu kami juga sering melakukanya dengan pacar kami masing-masing.

Tanpa pikir panjang aku mengutarakanya ke Rani dan tentu saja Rani menyanggupinya, bahkan di luar dugaan Rani menantang aku untuk melakukannya sekaligus dengan mereka bertiga. Tentu saja aku tidak menyia-nyiakan kesempatan ini karena ini memang sensani yang belum pernah aku lakukan hanya sering aku bayangkan.

Entah dengan bujuk rayu apa yang dikatakan Rani kepada Melati dan Mawar sehingga mereka berdua mau malakukan itu. Rani menyuruh aku datang ke villa Rani di puncak yang memang sudah sering kugunakan untuk menikmati tubuh Rani padamalam minggu itu juga tetapi dengan syarat aku tidak pernah membahaskesepakatan ini dengan Melati dan Mawar sebelum hari itu dan aku juga tidak boleh mengatakannya kepada siapapun.

Akhirnya sampai juga hari yang sangat kunantikan. Sekitar jam 14:00 aku segera berangkat untuk menghindari kemacetan, tapi apa boleh buataku tetap terjebak kemacetan dan aku sampai di villa itu jam 05:00 sore, padahal biasanya bila tidak macet aku hanya mambutuhkan 1-2 jamuntuk sampai ke villa tersebut.

Sampai di sana, aku disambut oleh Rani yang pada hari pulang terlebih dahulu dari sekolah dengan Mawar dan Melati dengan alasan mereka sakit. Mereka berangkat terlebih dahulu untuk menghindari macet dengan menggunakan mobil Rani.

Di sana aku langsung masuk ke kamar yang terletak di lantai atas, disana sudah terlihat Melati dan Mawar. Pada saat itu mereka masih mengenakan seragam sekolah mereka yang ketat dan tipis, Melati mengenakan BH berwarna biru langit, Mawar dengan warna kuning dan Rani sendiri mengenakan BH berwarna merah cerah. Penampilan mereka semakin meningkatkan gairahku yang sudah lama kupendam terhadap mereka.

Tanpa basa-basi mereka langsung mendorongku ke ranjang yang masih rapi dengan sprei putih. Melati dan Mawar langsung mendekatiku, sementara Rani mengambil handycam dan meminta ijinku untuk merekam adegan yang akan berlangsung, dan mengatakan hanya sebagai kenang-kenangan untuk dirinya tanpa ada maksud menyebarkannya. Aku mengiyakannya saja karena sudah sibuk dengan Melati dan Mawar.

Pada saat itu Melati menciumiku dengan ganasnya dan Mawar mulai menyupang leherku. Tanganku segera beraksi, aku menggerayangi seluruh tubuh mereka berdua, terasa olehku kulit mereka yang halus di pahamereka. Pelan-pelan aku mulai membuka kemeja Melati dan mulai meremas kedua payudaranya di balik BH birunya. Terasa olehku payudaranya yang halus dan empuk, lalu aku mulai memuntir putingnya.

Setelah itu aku juga membuka kemeja Mawar dan meremas payudaranya seperti halnya pada Melati. Aku juga mulai menjilat payudara mereka secara bergantian dan menghisapnya tanpa membuka BH mereka.
“Ahh.. ahh..” mereka berdua mulai mendesah saat puting mereka kuhisap.
“Isep terus Den toked gue!” kata Melati.
Mawar pun memohon hal yang sama kepadaku, dan aku semakin bersemangat menghisap puting mereka. Melati mulai membuka kemeja yang aku kenakan dan Mawar membuka celana dan CD-ku sehingga aku benar-benar telanjang.

Melati dan Mawar menjilat dadaku dan pelan-pelan mulai turun ke perut sampai akhirnya Melati mulai menyedot batang kemaluanku sedangkan Mawar mulai mengulum kedua biji zakarku, terkadang Melati menggigitnya dari samping secarapelan-pelan.
“Ahh,” aku mulai mendesah karena kenikmatan yang tiada tara.

Aku menyuruh mereka berdua berhenti. Aku segera meraih tangan Melati dan membuatnya telentang di atas ranjang. Kubuka BH-nya dan mulai kulahap kedua putingnya, aku juga mulai membuka roknya dan celana dalamnya, tampak olehku vaginanya yang kemerahan dengan bulu-bulu halus di sekitarnya. Aku buat kakinya mengangkang sehingga terllihat lebih jelas, aku pun langsung menjilati liang kemaluannya dengan ganasnya.
“Ahh.. ahh..” tubuh Melati gemetar dan ia menjepit kepalaku di antara kedua pahanya dan..
“Ahh, ahh..” keluarlah cairan dari liang kemaluannya dan ia mengalami orgasmenya yang pertama.

Aku kembali mencium bibirnya dengan ganas dan melahap kedua putingnya, sambil aku gesek-gesekkan batang kemaluanku di atas liangkemaluannya,
“Ahh, Ahh..” tubuh Melati mulai kembali menegang.
“Den Ayo masukin batang kemaluan loe, gue udah nggak tahan,”
aku mulai mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya dan memasukkannya pelan-pelan, aku keluar-masukkan sedikit demi sedikit sampai akhirnya,
“Bless,” dan
“Ackhh.. Akchh..” Melati berteriak keras sekali karena kesakitan.
Kudiamkan batang kemaluanku di dalam liang kemaluannya sebentar dan mulai aku goyangkan pelan-pelan. Lama-lama Melati mulai tampak nikmat sambil terus mendesah,
“Ahh.. Ahh..”

Aku pun berganti gaya dengan Melati di atas, tanpa disuruh Melati mulai memompa naik-turun batang kemaluanku dengan semangat, aku pun menggerakkan pantatku naik-turun sehingga terdengar bunyi “Cleb..cleb..” yang cukup keras pada saat batang kemaluanku masuk ke liangkemaluannya dengan full-nya.
“Ahh, ahh, ahh..” Melati mendesah-desah sambil tangannya meremas-remas payudaranya sendiri.

Sekitar 7 menit kemudian Melati kembali meminta posisi kembali dibawah. Aku menyetubuhinya dengan sangat bernafsu, dan sektar 6 menitkemudian,
“Ahh, ahh.. gue mau keluar Den..”
“Tahan sedikit! gue juga..” kataku. Kupercepat gerakanku dan akhirnya,
“Akhh.. ahh..” Melati keluar duluan, dan tidak lama kemudian aku semakin mempercepat gerakanku, aku bertanya,
“Mel, mau di luar apa di dalem?”
“Di dalem aja,” jawabnya. Dan,
“Crott.. crott..” aku ejakulasi di dalam liang kemaluannya.
Aku berpelukkan sesaat dengan Melati dan melap keringat di sekujur tubuhnya dengan tanganku, Melati tampak sangat kelelahan. Tapi tiba-tiba Mawar membuatku telentang di atas ranjang, dengan ganasnya ia mulai membersihkan sisa sperma yang ada di ujung batang kemaluanku, dan terus menghisapnya dengan ganasnya.

Tak lama kemudian batang kemaluanku kembali bangun dan siap tempur, staminaku tiba-tiba kembali pulih dan nafsuku kembali menggebu. Aku segera meremas pantat Mawar dan menelanjangi dia, sekitar 7 menit aku habiskan untuk merangsang dia, dengan cara menghisap payudaranya dan meremas-remasnya, aku juga menjilat klitorisnya.

Terlihat dari wajahnya dia sangat menikmatinya dan sesekali mendesah karena foreplay yang kulakukan.
“Masukkin kont0l loe dong Den! masa cuman bigini aja, gue udah nggak tahan..”
Aku menyuruhnya berpegangan ke pinggir tempat tidur dengan posisi seperti mau merangkak. Aku mau melakukan doggy style. Dia melakukannya dengan cepat, dan terlihat dua bongkah pantat yang mulus. Aku melap keringat yang ada di kedua pantat tersebut dan meremas-remasnya. Aku pun mulai mengarahkan batang kemaluanku ke liang kemaluannya, dan aku masukkan sedikit, aku pegang dengan kuat keduapahanya, dan secara tiba-tiba “Bless..” aku memasukkannya secaramendadak dan langsung seluruhnya,
“Akhh.. akhh..” Mawar berteriak dengan sangat keras karena selaput daranya robek mendadak.
Ia meronta-ronta tetapi batang kemaluanku tetap di dalam liangkemaluannya, karena pahanya telah aku tahan dengan kuat.

Tidak lama kemudian Mawar mulai tenang, dan aku mulai menggerakkan batang kemaluanku maju-mundur secara pelan-pelan. Tak beberapa lama kemudian tampak Mawar mulai menikmatinya, aku pun semakin mempercepat gerakanku.
“Ahh, ahh, ahh..” Mawar mulai mendesah nikmat, tampak olehku dari kaca besar di dinding bahwa wajahnya mulai menikmati batang kemaluanku.
Aku juga melihat adegan yang sering kulihat di film-film porno dari kaca besar tersebut. Semakin lama aku semakin mempercepat gerakkan maju-mundurku, dan Mawar pun mulai merespon dengan menggerakkan pantatnya maju-mundur berlawanan arah dengan apa yang aku lakukan, sehingga batang kemaluanku keluar-masuk dengan cepat dan sangat keras, “Bless, bless..” aku dan Mawar sangat menikmatinya.

Setelah melakukan doggy style selama kurang lebih sepuluh menit, aku mengganti gaya. Mawar tiduran menghadap kesamping sementara aku berlutut dan meletakkan paha kiri Mawar di atas pahaku sehingga Mawar dapat melihat keluar-masuknya batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya.
“Ahh, ahh, ahh,” Mawar terus mendesah selama aku setubuhi. Tidak lama kemudian,
“Ahh,” Mawar mengalami orgasmenya yang pertama,
“Ahh,” ia terus mendesah, terasa cairan hangat mengalir dari liangkemaluannya sehingga memperlicin gerakan batang kemaluanku.

Aku terus menyetubuhinya. Mawar meminta untuk berganti gaya dengan gaya konvensional, yakni dengan ia berada di bawah. Aku menurutinya dan terus menyetubuhinya. Sekitar 4 menit kemudian,
“Ahh, ahh.. Den gue udah mau keluar lagi..”
“Tahan sebentar! gue juga,” kataku. Kupercepat gerakanku dan,
“Ahh, ahh..” aku ejakulasi di dalam liangkemaluan Mawar, dan Mawar pun mengalami orgasmenya secara bersamaan.
“Ahh, ahh..” Mawar mendesah panjang, dan aku pun mengeluarkan batang kemaluanku.

Tapi Rani yang sejak tadi diam langsung menghisap batang kemaluanku dan membuka bajunya. Setelah agak lama aku kembali “on”, aku kembali bernafsu dan menelanjangi Rani dengan ganasnya. Kuhisap payudaranya dengan ganas dan kugigit lehernya sampai tampak merah-merah. Tanpa membuang waktu aku langsung memasukkan batang kemaluanku dan mulai menyetubuhinya dengan kedua pahanya di atas kedua pundakku.

“Ahh, ahh,” Rani terus mendesah dan terasa olehku liang kemaluannya sudah basah, mungkin ia dari tadi sudah terangsang. Rupanya kamera yang tadi ia pegang telah diambil alih oleh Melati untuk merekam semua kegiatan kami berdua. Setelah 6 menit menyetubuhi Rani, aku mengganti gaya, kusuruh Rani berpegangan di kusen pintu dan melingkarkan kedua kakinya dipinggangku. Aku kembali memasukkan batang kemaluanku ke dalam liang kemaluannya dan mulai menyetubuhinya kembali.
“Ahh, ahh,” Rani terus mendesah, sementara itu aku menopang punggungnya dengan kedua tanganku dan menghisap kedua paayudaranya selama menyetubuhinya.
“Ahh, ahh,” Rani terus mendesah, dan setelah menyetubuhinya selama 15 menit,
“Den, gue mau keluar,” dan..
“Ahh, ahh,” Rani mendesah panjang dan mengeluarkan cairan kewanitaannya dari dalam liang kemaluannya.
Ia tidak sanggup meneruskan gaya tersebut, ia memilih melakukan doggy style.

Setelah 5 menit melakukannya, ia kembali mengalami orgasme yang kedua, sementara aku terus menggenjotnya. Tidak lama kemudian aku juga mau keluar,
“Ran, mao dimana?” tanyaku.
“Di mulut gue saja!”
Ia langsung menghisap batang kemaluanku sambil mengurut-ngurut batang kemaluanku dengan jarinya dan
“Ahh..” aku keluarkan semua spermaku dimulutnya dan ia menelan seluruhnya.
Ia terus menghisap batangkemaluanku hingga bersih dari sisa sperma.

Kami semua kelelahan dan tertidur sebentar. Saat bangun, aku kembali bernafsu karena melihat 3 tubuh seksi tergeletak. Aku mulai kembali merangsang mereka dan mereka juga mulai merangsang diriku. Tubuh mereka kembali menegang dan aku pun mulai tambah bernafsu. Mereka bertiga berposisi seperti akan malakukan doggy style. Rani berada paling depan, Mawar di belakangnya, dan Melati berada di belakang mawar, sedangkanaku berada paling belakang dan mulai menyetubuhi Melati dari belakang, sedangkan Melati menjilat liang kemaluan Mawar, dan Mawar menjilatliang kemaluan Rani, sehingga semua dapat menikmati kenikmatan duniawi.
“Ahh, ahh,” terdengar mereka bertiga mendesah dan suara batang kemaluanku ketika memesuki liang kemaluan Melati yang basah.

Sekitar 10 menit kemudian Rani mengalami orgasme disusul dengan Mawar. Tinggallah aku dan Melati meneruskan permainan kami. Tapi tak lama kemudian,
“Ahh, ahh,” Melati pun mengalami orgasme, ia merasa kesakitan pada liang kemaluannya.
Tapi karena aku berum mengalami ejakulasi, Mawar berinisiatif dengan menggosokkan kedua payudaranya dengan baby oil sehingga tampak mengkilat batang kemaluanku dijepit di tengah kedua payudaranya dan akubergerak maju-mundur dengan cepatnya.

Sekitar 5 menit aku mau mengeluarkan spermaku dan, “Crott.. crott..”spermaku keluar di wajah Mawar tapi Rani segera memasukkan batang kemaluanku ke mulutnya dan menelan seluruh spermaku walau agak terlambat karena sudah ada yang mengenai wajah dan rambut Mawar. Malam itu kami menginap di villa itu, pada pagi harinya kami melakukannya lagi sampai 6 kali. Sungguh pengalaman ini sangat mengesankan dan terkadang sampai sekarang kami masih sering meneruskannya, walaupun berganti orang.

Tamat

Selasa, 30 Oktober 2012

Cerita Dewasa: Kesalahan dalam Bayar Hutang

Namaku adalah Anti umurku 29 tahun, aku adalah seorang istri dari seorang lelaki bernama Bayu yang umurnya juga sama denganku. Aku hanyalah seorang ibu rumah tangga, sedangkan Bayu bekerja hanya kalau sedang ada proyek saja. Kalau sedang tidak ada proyek maka Bayu hanya diam di rumah dan tidak berusaha untuk mencari pekerjaan tetap yang bisa menjamin hidup kami. 

Selama 3 tahun pernikahan kami, Bayu tidak pernah bekerja tetap di satu perusahaan. Entah untungnya atau sialnya kami sampai sekarang belum dikarunai seorang anak. Akibat dari Bayu yang tidak mempunyai pekerjaan tetap akhirnya dia mempunyai hutang dimana-mana.


Sampai suatu saat ada orang yang datang ke rumah kami dan marah-marah karena Bayu belum juga membayar hutangnya. Pada saat itu aku hanya bisa menemani Bayu di sisinya menghadapi kata-kata kasar orang yang dihutangi oleh Bayu. Aku sendiri melihat gelagat yang aneh dari orang itu. Sambil marah-marah matanya seringkali tertangkap olehku sedang melirik ke arahku.

Aku sendiri memang mempunyai tubuh yang cukup bagus menurutku. Tinggi 170cm (termasuk tinggi untuk perempuan lokal), berat 60kg, kulit sawo matang, dengan ukuran dada 36. Kehidupan seks kami tidaklah bermasalah walaupun tidak bisa dibilang istimewa. Bayu selalu dapat memuaskanku walaupun dia adalah seorang yang konservatif yang selalu bermain dengan gaya yang itu-itu saja.

Beberapa hari setelah rumah kami didatangi oleh orang yang menagih hutang, aku melihat orang tersebut di jalan ketika aku mau pergi ke rumah saudaraku. Tadinya aku akan meminjam uang dari saudaraku untuk menutupi hutang Bayu pada orang tersebut, tapi ditengah jalan aku mempunyai pikiran lain. Aku ikuti orang tersebut untuk mengetahui dimana rumahnya.

Tadinya niatku hanya untuk mengetahui saja, tapi akhirnya aku mempunyai niat lain. Aku putuskan untuk menggadaikan tubuhku untuk melunasi hutang-hutang suamiku kepada orang itu. Setelah aku mantap dengan niatku, beberapa hari kemudian aku memberanikan diri untuk mendatangi rumah orang tersebut. Rumah orang itu memang sangat besar dan sangat mewah. Setelah berhasil mengatasi rasa gugupku akhirnya kuberanikan diri untuk memencet bel. Tak lama kemudian seorang lelaki kurus yang kupikir adalah pesuruh di rumah itu keluar.
“Nyari siapa bu?”
“Hmm. Bapaknya ada?” tanyaku pada lelaki tersebut.
“Ibu siapa? Biar saya sampaikan ke Bapak.”
“Bilang aja dari istrinya pak Bayu.” Akhirnya pesuruh itu masuk ke dalam rumah dan tak lama berselang dia keluar lagi untuk membukakan pagar.
“Tunggu aja di ruang tamu bu.” Katanya padaku.

Langsung saja aku menuju ke arah yang ditunjuknya. Sebuah pintu dari kayu jati dengan ukiran yang sangat cantik. Belum juga aku sampai ke depan pintu, pintu tersebut sudah dibuka dari dalam. Rupanya yang membukakan pintunya adalah orang yang kucari. Orang dengan perawakan kurang lebih 180cm dan kuperkirakan beratnya 75kg. Aku perkirakan umurnya sekitar 50 tahun. Berkulit hitam dan terlihat masih segar. Kesan angker yang ditunjukkannya pada saat menagih hutang tidak ada sama sekali pada saat aku datang. Justru aku menangkap kesan ramah dan sopan dari dia. Dia langsung menjabat tanganku sambil menyebut namanya.
“Broto. Mari masuk bu...”
“Anti” Jawabku langsung ketika melihat dia kebingungan.
“Oh iya. Bu Anti silahkan masuk” Aku langsung masuk menuju ruang tamu. Dan Pak Broto langsung memersilakan aku untuk duduk.
“Mau minum apa bu Anti?”
“Ah gak usah repot-repot pak” jawabku dengan gaya basa-basi bangsa timur.

Akhirnya Pak Broto menyuruh pembantunya untuk membuatkan sirup. Sambil menunggu minuman datang pak Broto memulai pembicaraan, sekaligus untuk mencairkan suasana yang kaku. Seolah-olah dia tahu kalau aku gugup dan grogi bertemu dengannya. Kuakui dia adalah sosok yang bisa membuat pembicaraan menjadi santai. Ditambah lagi mungkin dengan wawasan yang cukup luas sehingga dia sepertinya tidak pernah kehabisan bahan pembicaraan layaknya penyiar radio yang selalu ngoceh sepanjang jam siaran. Semakin jauh kami berbicara justru aku semakin kehilangan rasa gugupku yang tadi menghinggapi.

Obrolan kami sempat terhenti karena pembantu pak Broto datang membawakan minuman pesananan majikannya.
“Silahkan diminum bu Anti”
“Oh iya pak. Terima kasih.” Tak lama langsung saja kuteguk minuman yang disuguhkan.
“Koq sepi ya pak? Istri bapak lagi keluar?” Tanyaku unuk memulai obrolan kembali.
“Istri saya sudah lama meninggal.”
“Oh maaf pak, saya gak tahu”
“Oh gak apa-apa. Oh iya bu Anti sudah berapa lama menikah dengan pak Bayu?”
“Tiga tahun pak. Tapi ya gitu deh pak. Mas Bayu gak pernah punya kerjaan tetap. Jadi makin lama makin numpuk aja hutangnya. Ditambah lagi sampai sekarang kami belum juga punya anak” kataku sekalian curhat sedikit ke pak Broto.

Setelah disinggung soal hutang, pak Broto akhirnya menanyakan perihal hutang suamiku. Dan dia juga bercerita bahwa sebenarnya suamiku tidak hanya berhutang kepadanya tapi juga ke teman-teman pak Broto. Jujur saja aku kaget, karena selama ini suamiku tidak pernah berkata jujur perihal hutangnya. Rupanya pak Broto sudah menyimpan rencana sendiri yang kurang lebih mirip dengan rencanaku.

Dan akhirnya rencana itu disampaikan kepadaku, bahwa hutang suamiku bisa lunas dengan catatan aku mau diajak bercinta dengannya. Pengurangan hutang suamiku satu juta setiap aku melayaninya. Dan itu berlaku juga untuk hutang suamiku dengan teman-temannya yang ternyata ada dua orang lagi. Dan ternyata suamiku berhutang sepuluh juta ke setiap orangnya. Ini berarti aku harus bercinta tiga puluh kali, dengan setiap orangnya aku layani sepuluh kali.

Aku sempat berpikir juga melihat keadaan yang seperti itu, tapi demi melunasi hutang suamiku akhirnya aku sanggupi permintaannya. Akhirnya aku disuruh kembali lagi keesokan harinya, karena hari itu Pak Broto sudah mempunyai janji dengan rekan bisnisnya. Sebelum pulang aku menanyakan apakah teman-temannya berkenan dibayar hutangnya dengan tubuhku? Dan Pak Broto berhasil meyakinkan bahwa teman-temannya pasti akan satu suara dengannya.

Akhirnya keesokan harinya aku datang kembali ke rumah Pak Broto. Hari itu aku untuk pertama kalinya berdandan bukan untuk suamiku, tapi untuk laki-laki lain. Aku datang dengan pakaian tetap casual saja. Toh pikirku nantinya pakaian ini juga tidak berguna karena ketika aku menunaikan tugasku baju ini harus dilepas. Yang jelas aku mempersiapkan mentalku untuk hal ini. Karena ini juga untuk pertama kalinya aku akan disetubuhi oleh laki-laki yang bukan suamiku. Dan yang jelas aku juga mempersiapkan vaginaku. Semua bulu-bulu yang tumbuh disekitar vaginaku kucukur habis, sehingga vaginaku bisa terlihat dengan jelas.

Sesampainya di rumah Pak Broto aku disambut dengan hangat, Pak Broto mencium punggung tanganku dan kedua pipiku. Diriku agak canggung menerima perlakuan yang diberikan kepadaku, karena dia bukan suamiku. Tetapi aku sendiri tidak pernah diperlakukan seperti itu oleh suamiku. Saat itu aku merasa diperlakukan layaknya seorang perempuan. Dia tidak menunjukkan bahwa dia hawa nafsunya, tapi justru menunjukkan sikap seorang lelaki dewasa yang membuatku sedikit “terbius” oleh perlakuannya.

Setelah sambutan hangatnya aku langsung diajak menuju kamarnya. Kamar yang cukup mewah bagiku. Dan rupanya Pak Broto telah menyulap kamarnya menjadi begitu indah. Wangi bunga telah memenuhi seisi kamarnya. Ketika aku masih terpesona dengan kamarnya yang mewah tiba-tiba dia memelukku dari belakang. Refleks dan sedikit terkejut membuat diriku agak memberontak. Tetapi dia meyakinkan diriku untuk tenang dan menikmati saja saat-saat tersebut. Dia mulai menciumi leher dan kupingku yang jelas membuatku terangsang. Lalu dia membalikkan tubuhku sehingga kami saling berhadapan.
“Boleh kupanggil Anti saja?” tanyanya padaku.
“Hmm.. boleh aja pak”
“Wah. Jangan panggil pak dong. Panggil saja Broto. Supaya lebih mesra.”
“Iya Broto. Boleh aja kalau kamu mau panggil aku Anti.” aku mulai menikmati keadaan.
“Hmm.. Anti. Sebenarnya ada satu lagi kejutan untukmu hari ini.”
“Apa itu?” Belum dia menjawabnya tiba-tiba pintu kamar terbuka.
Lalu ada dua orang memasuki kamar tersebut. Hal itu jelas saja membuat aku kaget.
“Ini dia kejutannya. Ada dua orang lagi temanku yang dihutangi suamimu yang ingin ikut bermain dengan kita.”
“Tapi Broto...”
“Tenang saja. Kalau kau melayani kami sekaligus maka bayarannya dinaikkan menjadi 1,5 juta untuk sekali main. Tidak lagi satu juta.”

Sebenarnya aku agak keberatan juga dengan keadaan itu. Tapi karena suasana yang tercipta sudah kunikmati akhirnya aku menyetujuinya. Kedua temannya memang berbeda sekali dengannya. Temannya yang satu bernama Faisal, keturunan Arab mempunyai dan berkulit putih. Sedangkan yang satunya bernama Hans, keturunan Cina. Tapi yang jelas ketiganya mempunyai postur tubuh yang sama. Tinggi besar dan tegap. Beda sekali dengan suamiku yang tingginya kira-kira sama denganku dan mempunyai tubuh yang tidak sebagus mereka.

Jujur saja diam-diam aku mulai mengagumi mereka bertiga dan mulai membayangkan disetubuhi oleh mereka bertiga. Aku sudah lagi tidak peduli dengan suasana romantis di kamar Pak Broto, tapi aku sudah mulai membayangkan suasana liar yang akan terjadi berikutnya. Tiba-tiba saja Pak Broto sudah mulai mencium bibirku. Aku yang dari tadi sedang menghayal jelas terkejut, walaupun tidak lama dan langsung membalas ciuman dari Pak Broto.

Tak lama berselang Faisal dan Hans langsung bergabung. Faisal datang dari belakangku dan langsung menciumi leherku sedangkan Hans langsung ke tujuan dengan meremas kedua dadaku. Hal ini jelas saja membuat nafsuku meledak. Aku tidak tahan untuk tidak bersuara, dan akhirnya akupun mulai mengeluarkan desahan dari mulutku.

Setelah itu bajuku dan celana panjang yang aku pakai mulai dilepas dari tubuhku sehingga terlihat bra dan cd yang aku kenakan. Hal ini jelas saja membuat mereka bertiga tambah liar untuk menjamah tubuhku. Dan tak lama berselang bra dan cdku pun ikut lepas dari tubuhku sehingga aku benar-benar bugil. Sudah tidak ada lagi perasaan canggung dan malu di diriku. Yang ada hanya nafsu yang sudah berada di ubun-ubun.

Setelah itu mereka bertiga pun melepas pakaiannya masing-masing. Dan aku benar-benar tidak bisa menyembunyikan rasa kagetku ketika mereka bertiga sudah bugil. Karena mereka semua mempunyai ukuran penis yang sangat besar bagiku. Panjang penisnya sekitar 20 cm dan berdiameter kira-kira 4-5 cm. Aku sendiri tidak dapat membedakan secara pasti punya siapa yang paling besar. Karena ukuran penis mereka yang hampir sama. Tapi yang jelas berbeda sekali dengan punya suamiku yang hanya sekitar 13cm dengan diameter 2 cm.

Aku dihadapkan dengan tiga penis raksasa. Perasaan takut dan penasaran bercampur aduk di diriku. Takut karena belum pernah melihat penis dengan ukuran sebesar itu. Penasaran karena perempuan mana yang tidak mau vaginanya dimasuki penis seperti itu. Setelah semuanya bugil mereka membimbingku untuk jongkok, dan setelah itu mereka semua mengelilingiku. Mereka minta dioral secara bergantian. Lalu kulakukan permintaan itu dengan senang hati walaupun agak bersusah payah. Aku sering mengoral suamiku, tetapi yang ini beda. Tiga penis dengan ukuran jauh dari penis suamiku. Ukuran penis mereka membuat aku agak gelagapan dan sedikit sesak nafas awalnya. Tapi lama-lama akhirnya aku bisa menguasai keadaan juga.

Ketika aku mengoral penis pak Broto kedua tanganku mengocok penis Hans dan Faisal, begitu seterusnya. Jika satu sedang kuoral maka yang dua lagi kebagian kocokan tanganku.
“Aarrrgghhh nikmat sekali seponganmu anti” ucapan itu terlontar dari Faisal ketika mendapat giliran dioral olehku.
Hans mendapat giliran terakhir untuk kuoral. Dan ketika giliran Hans mereka membimbingku ke arah tempat tidur. Rupanya mereka memintaku untuk mengoral Hans sambil terlentang sementara penis Hans berada di atas mulutku.

Ketika sedang asik-asiknya menikmati penis Hans, tiba-tiba kurasakan rangsangan hebat di kedua payudaraku dan di vaginaku. Rupanya Faisal sedang asik menggerayangi kedua payudaraku. Dia sedang asik meremas dan menjilati kedua payudaraku. Sedangkan Pak Broto berada di selangkanganku, dia terlihat asik menjilati vaginaku. Terang saja aku mengoral Hans sambil mengerang (ingin berteriak tidak bisa karena mulutku disumpal penis Hans) keenakan karena perlakuan kedua orang tadi terhadap dua tempat sensitif di tubuhku.

Tak lama kemudian Hans melepaskan penisnya dari mulutku lalu bergabung dengan Faisal untuk menikmati payudaraku. Faisal menggarap payudara kiriku sedangkan Hans yang kanan pak Broto tetap menjilati vaginaku. Hal ini membuatku terangsang hebat sehingga tidak tahan lagi untuk berteriak dan meracau.
“Aarrrrgghhh, nikmat banget... teruuussss... aaarrgghhh... aayoo teruusss” Akhirnya aku sampai juga pada orgasmeku yang pertama.

Tak lama kemudian aku merasakan sesuatu menempel di bibir vaginaku. Setelah kulirik ternyata pak Broto sudah siap memasukkan penisnya itu ke dalam vaginaku. Aku merasakan penis pak Broto semakin lama semakin mendesak vaginaku. Aku merasa seperti perawan lagi karena begitu susahnya penis pak Broto memasuki vaginaku. Terang saja susah, penis sebesar itu mencoba masuk ke dalam vaginaku yang biasanya hanya dimasuki penis Bayu yang sekarang menjadi biasa bagiku. Terbantu oleh vaginaku yang sudah basah akhirnya penis pak Broto berhasil masuk juga. Perlahan-lahan pak Broto mulai menggoyangkan penisnya keluar masuk di vaginaku.

“Arrrghhh broto... terus... cepetin donkk.. ent0tin...” aku sudah meracau tak karuan karena penis pak Broto yang menghadirkan kenikmatan yang luar biasa.
Ditambah lagi Hans dan Faisal yang masih sibuk dengan kedua payudaraku. Akhirnya setelah dirasa lancar pak Brotopun mulai mempercepat goyangannya. Baru beberapa goyangan saja aku sudah orgasme lagi padahal kulihat pak Broto masih kuat menggoyang penisnya. Makin lama makin cepat dan cepat sampai akhirnya aku tak tahan dan sampai pada orgasme ku yang kesekekian kali.

Setelah agak lama terasa goyangan pak Broto semakin cepat dan cepat kemudian sampai pada goyangan dia yang terakhir, tubuhnya mengejang keras sekali, suaranya melenguh setengah berteriak. Dan aku bisa merasakan kalau dia orgasme. Semburan spermanya di dalam vaginaku terasa sekali. Tak lama berselang pak Broto mencabut penisnya dan aku didatangi oleh Hans dan Faisal yag tampak sudah tidak sabar. Aku lihat Hans membawa baby oil.
“Untuk apa?” tanyaku.
“Sudahlah nikmati saja” begitu kata Hans.
Karena memang gairahku masih diatas akhirnya aku tidak pedulikan lagi.

Tak lama mereka memintaku untuk berposisi doggy style, dan aku iyakan saja toh aku juga terbiasa dengan gaya itu. Tapi betapa kagetnya ketika kurasakan Hans menumpahkan baby oil di lubang pantatku dan di penisnya lalu kemudian berusaha memasukkan penisnya itu ke pantatku. Tadinya aku ingin berontak, tetapi Faisal memegangi tubuhku dengan erat supaya tidak berontak. Terasa sedikit sakit ketika penis Hans mencoba untuk memasuki lubang pantatku tetapi kemudian setelah masuk terasa nikmat yang luar biasa juga. Tidak kalah dengan nikmatnya ketika masuk ke vagina.

Lalu Hans kemudian mulai untuk menggoyang penisnya di dalam pantatku. Ketika sudah lancar dan baru beberapa saat Hans meminta merubah posisi tanpa melepaskan penisnya dari pantatnya. Kami berdua terlentang dan bertindihan dengan aku diatasnya. Sehingga makin kurasa Penis itu bergerilya di lubang pantatku. Tak lama kemudian Faisal menghampiri kami dan sudah siap dengan penisnya yang sudah berdiri tegak dan diarahkan ke vaginaku yang terbuka menantang. Akhirnya Faisal memasukkan penisnya ke dalam vaginaku berbarengan dengan Hans dia menggoyangkan penisnya keluar masuk vaginaku.

Sebuah pengalaman luar biasa yang belum aku alami sebelumnya. Aku disetubuhi dua laki-laki secara bersamaan. Benar-benar terasa nikmat sekali, ditambah lagi keduanya ditambah pak Broto merupakan sosok lelaki gagah, tampan dan enak dipandang. Pergumulan kami bertiga tak terasa membuatku orgasme berkali-kali, karena rasa nikmat yang luar biasa. Dan akhirnya Faisal dan Hans secara bersamaan mencapai orgasmenya. Hans mengerluarkan spermanya di dalam pantatku sedang Faisal di dalam vaginaku.

Setelah itu kami berempat mebersihkan diri, dan rupanya di meja makan sudah disiapkan makanan untuk kami berempat. Setelah kami makan akhirnya aku izin untuk pulang dan tidak lupa membuat janji untuk pertemuan berikutnya dengan mereka. Setelah kejadian itu aku merasakan tidak nafsu lagi dengan Bayu ketika dia mengajakku untuk bersetubuh. Aku hanya berusaha menjalankan kewajibanku saja. Tetapi jujur saja aku tidak merasa puas. Karena aku sudah menemukan sesuatu yang lebih diluar sana.

Dan setelah semua hutang-hutang Bayu lunas aku sering kali mendatangi mereka atau salah satu dari mereka untuk minta disetubuhi. Aku sudah sampai pada taraf ketagihan yang luar biasa. Pada akhirnya akupun jujur kepada Bayu tentang hal yang selama ini terjadi. Dia terkejut, tapi tak biasa marah karena aku melakukan itu untuk melunasi hutang-hutangnya. Setelah kutanyai apakah dia ingin menuntut cerai diriku, dia tidak mau menceraikanku dengan alasan dia masih sayang. Aku memberikan syarat kepada Bayu yaitu, aku bebas bersetubuh dengan ketiga orang itu kapanpun dan dimanapun aku mau tanpa harus dicemburui. Akhirnya Bayu menyetujuinya, karena masih menyayangiku.

Pernah suatu saat ketika Bayu pulang ke rumah dia mendapati diriku sedang bersetubuh dengan ketiga pria tersebut. Ketika dia akan pergi justru dia dipaksa untuk duduk dan menyaksikan kami oleh pak Broto, Hans dan Faisal. Bahkan dia juga ditelanjangi oleh mereka didepanku. Mereka sengaja melakukan itu hanya untuk membandingkan ukuran penis mereka dan Bayu dan memang penis Bayu menjadi terlihat kecil sekali. Sebenarnya aku kasihan melihatnya diperlakukan seperti itu. Tetapi karena hawa nafsu yang sudah menguasai diriku, maka tak kuacuhkan dia dan aku hanya melayani penis-penis raksasa yang dapat memuaskan vaginaku.

Tamat

Cerita Dewasa: Sandra dan Tukang Kebun

Namaku sandra, umurku baru 14, tinggal bersama kedua orangtuaku di sebuah kompleks perumahan elite di jakarta. Tapi karena kesibukan yang padat, kedua orangtuaku sering tidak dirumah. Biar ku ceritakan dahulu mengenai aku, agar kalian punya gambarannya. Tinggiku 147cm, beratku hanya 45kg, kulitku putih mulus tanpa cacat sekecil apapun, maklum, aku anak keturunan chinese yang sangat terawat. 

Aku anak tunggal kesayangan yang bisa dibilang agak “kuper”, dikarenakan lingkunganku yang selalu dibatasi oleh kedua orangtuaku ku. Teman-teman ku pun hanya beberapa, itupun kebanyakan cewek semua. Jadi pengetahuanku mengenai kehidupan sangat sedikit, apalagi mengenai sex, bisa dibilang nol besar. Sampai umur seginipun aku tak pernah tahu apa itu sex, kehamilan, kont0l anak laki, ciuman, dll.
Selebihnya bayangin aja sendiri betapa “kuper”nya aku ini. Ok, aku lanjutkan ceritaku.

Dirumahku yang lumayan besar itu, hanya ada aku dan pembantu-pembantu ku. Yang 2 orang adalah pembantu rumah tangga, yang satu bi yem, orangnya udah tua banget, sedang satunya adalah cucunya yang berumur 1 tahun dibawah umurku, 13 thn, panggilannya no, adalah kacungku. Seorang lagi adalah tukang kebunku yang sudah tua, pak mat, umurnya sudah sekitar 65 tahun, dan seorang lagi sopir papaku, namanya bang jun, umurnya sekitar 30 tahunan. Itulah isi rumahku saat orangtuaku tidak dirumah. 

Pada suatu hari, aku pulang dari sekolah, kedua orangtuaku udah bepergian keluar negeri lagi untuk waktu yg tidak tentu. Sopirku minta ijin untuk pulang karena ada suatu urusan, bi yem sepagian pergi dengan cucunya untuk menengok saudaranya di tangerang selama 1 hari. Jadilah aku dan pak mat berdua aja. 

Selesai makan siang, aku duduk-duduk di halaman belakangku yang luas. Disana pak mat sedang menyirami kebun. Iseng-iseng aku jalan-jalan didekat pak mat, dan kugoda dia dengan menginjak selang airnya. Bingung karena air tidak keluar, dia lihat kebelakang da ketahuan bahwa selang airnya sedang ku injak, setelah injakkan kulepas, pak mat mengarahkan air yang telah menyembur tadi ke arahku sambil ketawa-tawa. 

Tapi apa yg terjadi, air membasahi tubuh dan kausku, pada saat itu aku hanya mengenakan kaus panjang sebatas atas lutut, tanpa mengenakan bh, hanya celana dalam aja. Kontan, bentuk tubuhku terlihat jelas dari balik kausku tsb. Buah dadaku yg cukup besar untuk ukuran tubuh dan umurku itu terlihat jelas sekali menantang, bayangkan, 32b dengan tinggiku yg hanya 147cm dan agak ceking, maklum, bagaimana sih tubuh anak perempuan yg masih smp. 

Tubuhku yang masih sangat muda dan ranum belum tersentuh itu, dipandangi oleh pak mat dengan melongo. Entah gimana mulanya, tahu-tahu pak mat telah mendekati ku dan meremas buah dadaku, aku hanya bisa diam dan bengong krn aku tidak pernah diperlakukan seperti itu sebelumnya. Pak mat adalah tukang kebun keluarga kami yg telah lama ikut keluargaku, bisa dibilang, dia sudah ada sejak aku masih bayi. Jadi, keluarga kami sangat mem-percayainya. Pak mat berkata 
“non, susu non besar juga yah..., enak nggak diginiin?” Sambil tangannya terus meremas-remas susuku. 
Aku yg belum mengerti apa yg sedang dilakukannya menjawab 
“agak geli pak, tapi koq enak ya... Pak mat sedang mijitin aku yahh?” Tanyaku manja. 
“iya. Kan dari kecil pak mat yg ngerawat kamu. Mau nggak pa mat ajarin sesuatu?” Tanyanya. 
“ajarin apa sih, pak?” Tanyaku polos. 
“setiap anak yang mau dewasa harus diajarin ini supaya nanti nggak malu ama temen-temen kamu, mau nggak?” Desaknya. 
“iya deh” sahutku. 

Tanpa banyak bicara lagi, pak mat mengajakku ke biliknya di ujung halaman belakang rumahku yg besar itu. Memang bilik untuk pegawai kami ada diujung belakang rumahku. Setelah masuk kebiliknya, dia tutup pintunya lalu dikuncinya dari dalam. 
“non tahu apa itu kont0l?” Pancingnya. 
“apa sih kont0l itu, pak mat. Koq aku nggak pernah dengar sih?” Tanyaku dengan wajah serius. 
Setelah itu dia melepas seluruh pakaian dan celananya sampai telanjang bulat. 

Aku yang masih polos itu diam aja sambil memperhatikan dengan seksama, aku sama sekali tidak mengerti bahwa aku akan mendapat pengalaman yg tak terlupakan sampai sekarang. Setelah telanjang, dia menggenggam kont0lnya dan menunjukkan padaku, 
“nah, ini adalah kont0l, non. Semua anak yg mau dewasa harus tahu ini. Bukan hanya tahu tapi juga harus merasakannya. Coba non pegang, nanti aku ajarkan lagi” ujarnya sambil gemetar menahan nafsu. 
Aku coba pegang kont0lnya yang besar itu, ya ampun aku hampir tak dapat memegangnya dengan kedua tanganku. 
“sekarang coba kocokkan seperti ini” sambil memberi contoh.
Aku laksanakan perintahnya, kukocok kont0lnya dengan gemas, habis makin lama makin besar dan panjang sih. 
“nah, non pernah ngemut permen kan? Coba sekarang kau lakukan seperti itu pada kont0lku” nadanya semakin bergetar. 

Dia berdiri disamping tempat tidurnya dan aku duduk disamping tempat tidurnya sambil membimbing kont0l yg ada di genggamanku ke arah mulut ku yg mungil dan merah itu. Aku masukkan kedalam mulutku dengan susah payah, besar sekali pikirku. Jadi kujilati dulu kepala kont0lnya dengan seksama. Pak mat mendesah-desah sambil mendongakkan kepalanya. Kutanya 
“kenapa pak, sakit ya, maafkan aku pak.” 
“ah nggak koq, malah enak sekali lho, terusin, terusin, jangan berhenti, nanti kalo kau masukkan kedalam mulutmu, kont0l ku jangan terkena gigimu yah, terusin” ujarnya sambil merem melek kenikmatan. 
Aku teruskan aksiku, aku jilatin kont0lnya mulai dari kepala kont0lnya sampai ke pangkal batang, aku terusin ke buah pelirnya, semua aku jilatin seperti aku jilatin permen kesukaan ku, sekarang aku coba untuk memasukkan kedalam mulutku lagi, udah bisa masuk, udah licin terkena ludahku, aku mulai menyukai ajarannya. 

Pak mat memegangi kepalaku dengan satu tangannya sambil memaju-mundurkan pantatnya, seperti orang ngent0t. Sedang tangan satunya lagi meremas susuku sebelah kanan. Gerakannya semakin lama semain cepat, akhirnya dia berkata 
“aduh non, sebentar lagi aku mau keluarin pejuh ku, nanti kau rasakan gimana rasanya yah. Setelah itu harus kau telan” perintahnya. 
Tapi belum lama dia berkata itu, aku merasakan suatu cairan keluar dari kont0lnya, rasanya aneh, kurasakan sekali lagi lalu kutelan dengan 2 kali telan karena pejuhnya ternyata banyak sekali. Pada saat pejuhnya keluar, terdengar suara pak mat menggeram keras dan panjang. 
“ nnnnggghhh.......ggnnnnnhh....hhhkkkkhh...” 
“aduh non, enak sekali mulutmu itu. Kont0l pak mat enak nggak?” Tanyanya dengan terputus-putus kepuasan. “mmmhh, enak pak. Pejuh nya juga enak, aku nggak pernah makan seperti ini, ada lagi nggak pak?” Tanyaku kurang puas. 
“sebentar lagi non akan merasakan yag lebih enak dari tadi, mau nggak?” Tanyanya sambil melepasi kaus dan celana dalamku. 

Setelah aku telanjang, dia tidurkan aku diatas ranjangnya, sambil susuku diremasnya terus. Dia jilati seluruh tubuhku, mulai dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dijilatinya pula seluruh bongkah susuku, disedotnya pentilku sampai aku gemetar. Kakiku dan kedua pahaku yg mulus itu dibukanya sambil dielus-elus dengan satu tangan masih di susuku. Setelah itu mem3kku dijilatin dengan lidahnya yg kasar. Wuihh rasanya nggak keruan, geli banget deh, rasanya pengen pipis. Bukan hanya bibir mem3kku aja yg dijilatinnya, tapi lidahnya juga masuk kelubang mem3kku, aku jadi menggelinjang-gelinjang nggak terkontrol, wajahku merah sekali sambil terdongak keatas. 

Sementara itu diapun naik ke atas ranjang sambil mengarahkan kont0lnya ke wajahku, aku tahu apa yg diinginkannya, ku pegang kont0lnya yg sudah agak mengecil. Kusedot lagi kont0lnya, masih ada sisa pejuhnya diujung kepala kont0lnya, kujilatin. Jadi posisi ku ada dibawahnya sambil menjilati kont0lnya, dia ada diatas ku sambil memasukkan lidahnya kelubang mem3kku. 

Setelah kont0lnya sudah keras dan panjang lagi, dan mem3kku sudah banjir dengan ludahnya, dia cabut kont0lnya dari mulutku. Dia berbalik posisi, sekarang wajahnya diatas wajahku, dan kont0lnya mengarah ke mem3kku. Pak mat berkata 
“non akan merasakan sakit sedikit, tapi setelah itu non akan merasakan kenikmatan yg luar biasa. Non kuat menahan sakit kan?” Aku merasa tertantang dan menjawab singkat 
“kuat pak”. 

Setelah itu dia mulai memasukkan kont0lnya yg besar dan panjang itu ke lubang mem3kku. Pantatnya semakin didorong dan didorong, sampai aku merem menahan sakit dan perih di mem3kku. Setelah itu dia gerakkan kont0lnya keluar dan masuk dimem3kku yg masih sempit itu. 
“wuah, non, sempit betul mem3kmu, sampai sakit kont0lku dibuatnya, ini memang rejekiku, dapat mem3k gadis sekecil dirimu, tak pernah terbayang dibenakku aku akan menikmati tubuhmu, keperawananmu, mem3kmu yg sempit ini, ternyata ngent0t dengan anak juragan lebih enak dari segalanya. Ooohhhh....mmhhh...aaahhh....” Pak mat menggumam tak keruan. 

Aku mulai merasakan nikmat yg tak terkatakan, luar biasa enak sekali rasanya. Secara naluri aku gerakkan pantatku ke kanan dan ke kiri, mengikuti gerakan kont0lnya yg keluar masuk, wuihh tambah nikmat. Kulihat wajah pak mat yg sudah tua dan kempot itu serasa menikmati sekali gesekkan kont0lnya dilubang mem3kku itu. Apabila ada yang melihat kejadian itu, pasti mereka bakal mengira bahwa aku sedang diperkosa oleh orang tua itu, karena kalau dilihat fisiknya, aku lebih cocok jadi cucunya, umurnya udah 65thn, sedang umurku baru 14thn, wajahnya dan tubuhnya udah keriput dan kempot, kulitnya kasar dan hitam karena sering terbakar matahari, selain itu dia juga orang pribumi. Sedang tubuhku yg masih muda ini, putih bak pualam, karena aku seorang putri seorang boss, keturunan chinese, terawat bersih, kulitku mulus, wajah ku yg imut ini cantik seperti anak orang jepang. 

Sungguh perpaduan yg sangat berbeda, tapi bila dilihat lebih dekat, ternyata si orang tua itu tidak memperkosaku, tubuhnya yg hitam berada di atas tubuhku yang putih mulus, bergoyang-goyang maju mundur, kepalanya memperhatikan kont0lnya sendiri yang sedang keluar masuk dilubang mem3k seorang anak kecil baru berusia 14 thn, anak juragannya sendiri, seorang anak keturunan chinese, rupanya dia tidak habis pikir bagaimana untung nasibnya mendapat kesempatan mencicipi tubuh anak juragannya yang masih perawan itu. 

Selang beberapa saat, pak mat mengajak ganti posisi, aku pasrah aja. Aku disuruhnya nungging seperti anjing, dan dia menyodokkan kont0lnya dari arah belakang ke mem3k ku. Nikmat sekali permainan ini pikirku. 
“ennngghh... Mmhh.. Mmmhh...” Desahnya tak keruan. 
Belakangan aku baru tahu bahwa pak mat telah menduda selama 7 tahun ditinggal istrinya meninggal. Pantas saja dia melampiaskan nafsunya padaku, yang cocoknya jadi cucunya itu.cerita panas sambil menggoyang pantatnya maju mundur, dia memegangi pinggulku dengan erat, kalian pasti tidak tahu bagaimana enaknya rasaku pada saat itu. 

Selama tubuhku dinikmatinya, aku telah mencapai puncak sampai 4 kali, sampai lemas tubuhku dibuatnya. Tapi pak mat tidak mau tahu, dia tetap menggarap tubuhku dengan nikmat. Tidak kurang dari 15 menit di genjot tubuhku dari belakang seperti itu, setelah itu dia cepat-cepat lepas kont0lnya dari mem3kku dan memasukkan kemulutku sambil mengerang keras. Aku tahu apa yg diinginkannya, aku sedot keras kont0lnya, pejuhnya muncrat didalam mulutku berulang-ulang, banyak sekali. 
“crottt, croooth.., crooootttthh...” Hampir penuh oleh pejunya mulutku dibuatnya. 
Aku sedot lagi sampai habis, wah enak sekali, aku makin terbiasa makan pejuhnya, dan rasanya tambah terasa nikmat. Terutama aku sangat suka melihat reaksi nya saat pejuhnya keluar. Aku merasa mem3kku agak membengkak akibat disodok oleh kont0l pak mat yg besar itu. 

Setelah istirahat beberapa menit, dia bertanya padaku 
“gimana non? Enak kan?”, 
“enak sekali pak, rasanya nikmat sekali, tak dapat dilukiskan dengan kata-kata” sahutku. 
“kapan-kapan ajarkan aku lagi ya, pak? Boleh kan?” Tanyaku polos, pak mat terkejut 
“wah, non pengen lagi yah? Boleh, boleh, kapan saja non mau, panggil saja pak mat. Tapi non jangan bilang siapa-siapa ya. Nanti aku tak bisa mengajarkan non yg lain lho.” 
Dalam hati pak mat berpikir, wah, lumayan juga kalo aku bisa menikmati tubuhnya setiap hari, aku bisa jadi muda lagi, nih. 

Sambil memandangiku dan tubuhku, dia berkata dalam hati, tak pernah terbayangkan olehku bakal bisa mendapatkan keperawanan dan menikmati tubuh non-ku, anak juraganku sendiri, padahal aku tahu dia dari kecil. Ternyata nikmat juga tubuhnya yg mungil ini, tahu gini sudah dari umur 12 dulu seharusnya kunikmati tubuhnya. Udah putih, mulus, tanpa cacat sedikitpun bak pualam, wajahnya yg cantik mungil, mulutnya yg kecil dan selalu merah, hmmm, ternyata enak juga ngent0t dengan anak kecil, apalagi keturunan chinese, kaya'an nya lebih hot deh, membuat kont0lku jadi lebih muda dan segar saja, pikirnya. Setelah berpakaian, aku kembali kekamarku dan tertidur kelelahan. 

Setelah kejadian hari itu, aku sering di ent0t pak mat, dimana saja, di kamarnya, dikamarku sendiri, diruang tamu, digudang, di dapur, bahkan di kamar mandi sekalipun, pokoknya dimana saja dan dimana ada kesempatan, pak mat tidak menyia-nyiakan tubuhku yg mungil itu. Dan aku semakin lama semakin ketagihan kont0lnya. Akhir-akhir ini aku baru sadar bahwa aku telah menyerahkan keperawananku, tubuhku dan segalanya kepada tukang kebunku sendiri. Apalagi orangnya udah tua agak peyot, tapi kont0lnya masih boleh juga. 

Sejak saat itu, aku jadi ketagihan dan ingin merasakan kont0l-kont0l orang lain, tidak pandang bulu. Aku bahkan lebih terangsang dengan orang dari kalangan yang bukan orang berada. Entah kenapa aku lebih suka memberikan tubuhku yang masih muda dan mungil ini untuk dinikmati mereka, rasanya ada sesuatu didalam tubuhku yang membuatku lebih terangsang. Mungkin karena pengalaman pertamaku dengan tukang kebunku sendiri, kali. 

Tamat

Cerita Dewasa: Kenikmatan Gadis 12 Tahun

Lia adalah yang tergolong imut dan manis untuk gadis seusianya. Entah kenapa, aku ingin sekali bersetubuh dengan Lia, aku ingin menikmati rasanya lubang kelamin Lia, yang kubayangkan pastilah masih sangat sempit. Ahhh.. nafsuku kian membara karena memikirkan hal itu. Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Lia bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. 

Tidak terasa, selesailah film panas yang sedang kami tonton. Suara Lia akhirnya memecahkan keheningan. 
"Oom, tuh tititnya berdiri lagi". kata Lia sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.

"Iya nih Lia, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya?" jawabku santai.
"Bagus kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Lia ada beberapa pertanyaan buat Oom nih". Lia sepertinya ingin menanyakan sesuatu.
"Pertanyaannya apa?" tanyaku.
"Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Lia ngga ngerti?" tanya Lia.
"Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Lia juga melakukan hal itu ke mama kan?" jawabku menerangkan.
"Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada memek mama". Lia membenarkan jawabanku.
"Itulah seninya olahraga beginian Lia, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa". kataku memberi penjelasan ke Lia.
"Lia sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu?" tanya Lia lagi. 
Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.
"Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa". jelasku.

Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.
"Lia harus tahu, jika Lia melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak". tambahku.
"Masa sih Oom? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Lia lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis." 
Lia yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.
"Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Lia juga masih lama pulangnya, kalo Lia memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana?" aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Lia, pastilah luar biasa. 
"Ayolah!" Lia mengiyakan.

Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Lia sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Lia. Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. Aku ingin Lia merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang. Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang gadis belia berumur 12 tahun. Lia hanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya. Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Lia. 

Kusuruh Lia untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Lia protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Lia telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya. Akhirnya Lia mau melepas pakaiannya satu persatu. Aku melihat Lia melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip. 

Pertama sekali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga. Sekarang Lia tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja. Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, aku sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya Lia yang baru tumbuh. Baru saja aku berpikiran seperti itu, Lia sudah membuka kaos dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Lia yang masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku. Puting susu itu begitu indahnya. Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah. 

Payudara Lia memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan tetapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati. Warna puting susu Lia coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa Lia menyadarinya. Lalu Lia melepaskan juga celana dalamnya. Kembali aku dibuatnya sangat bernafsu, kemaluan Lia masih berupa garis lurus, seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai. Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong aku dibuatnya. 

"Oom, udah semua nih, udah siap nih Oom."
Aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Lia berbicara.
"Oke, sekarang dimulai yaaa?" Kuberi tanda ke Lia supaya tiduran di sofa.
Pertama sekali aku meminta ijin ke Lia untuk menciuminya, Lia mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Lia memang sudah mulai menuruti nafsunya sendiri, aku kurang tahu. Yang penting bagiku, aku merasakan liang perawannya dan menyetubuhinya siang ini. Aku ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Lia hanya diam seribu bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya.

Setelah puas aku menciuminya, 
"Lia, boleh ngga Oom netek ke Lia?" tanyaku meminta.
"Tapi Oom, tetek Lia kan belon sebesar seperti punya mama." kata Lia sedikit protes.
"Ngga apa-apa kok Lia, tetek segini malahan lebih enak." kilahku meyakinkan Lia.
"Ya deh, terserah Oom saja, asalkan ngga sakit aja." jawab Lia akhirnya memperbolehkan.
"Dijamin deh ngga sakit, malahan Lia akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara." jawabku lagi.

Segera saja kuciumi puting susu Lia yang kiri, Lia merasa geli dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Lia mulai mengalami penegangan total. Selanjutnya, aku hisap kedua puting susu tersebut bergantian. Lia melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.
"Oom, kok enak banget nihhh oohhh enakkk" desah Lia keenakan.
Lia terus merancau keenakan, aku sangat senang sekali. 

Setelah sekian lama aku menyusu, aku lepaskan puting susu tersebut. Puting susu itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Lia sudah merasa mabuk oleh kenikmatan. Aku bimbing tangannya ke batang kemaluanku. 
"Lia, kocok dong tititnya Oom Agus". aku meminta Lia untuk mengocok batang kemaluanku.
Lia mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tidak beraturan. Aku memakluminya, karena Lia masih amatir, sampai akhirnya aku justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Lia tersebut, maka kuminta Lia untuk menghentikannya. 

Selanjutnya, kuminta Lia untuk mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya Lia langsung saja mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Lia yang merekah. Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Lia yang sebesar kacang kedelai, vaginanya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang terutama, lubang kemaluan Lia yang masih sangat sempitnya. Jika kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya. 

Aku lakukan sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Lia dengan lembut, Lia kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis. Meram melek kulihat mata Lia menahan enaknya hisapanku di kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Lia menjerit kecil keenakan, sampai tidak berapa lama.
"Oom, enak banget sih, Lia senang sekali, terussinnn" pinta Lia.
Aku meneruskan menghisap-hisap vagina Lia, dan Lia semakin mendesah tidak karuan. Aku yakin Lia hampir mencapai puncak orgasme pertamanya selama hidup.
"Oommm ssshhh Lia mau pipis nich.." Lia merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.
"Tahan dikit Lia tahan yaaa sambil aku terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya."
"Udah ngga tahan nich Oommm aahhh" Tubuh Lia mengejang.

Tangan Lia berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya. Lia ternyata sudah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Aku senang sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan cukup banyak. Itulah cairan mani nikmatnya Lia.
"Oohhh Oom Agus Lia merasa lemes dan enak sekali apa sih yang barusan Lia alami, Oom?" tanya Lia antara sadar dan tidak.
"Itulah puncaknya Lia.., Lia telah mencapainya, pingin lagi ngga?" tanyaku.
"Iya.. iya.. pingin Oom" jawabnya langsung.

Aku merasakan kalau Lia ingin merasakannya lagi. Aku tidak langsung mengiyakan, kusuruh Lia istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Lia untuk meminumnya. Karena sebentar lagi, aku akan menembus lubang perwannya yang sempit itu, jadi aku ingin Lia dalam keadaan segar bugar. Tidak berapa lama, Lia kulihat telah kembali fit. 

"Lia tadi Lia sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu puncak lagi, Lia ingin mencapainya lagi kan..?" bujukku.
"Iya Oom, mau dong" Lia mengiyakan sambil manggut-manggut.
"Ini nanti bukan puncak Lia saja, tetapi juga puncak Oom Agus, ini finalnya Lia" kataku lagi menjelaskan.
"Final?" Lia mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.
"Iya, final.., Oom ingin memasukan titit Oom ke lubang memek Lia, Oom jamin Lia akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi." akhirnya aku katakan final yang aku maksudkan.
"Ooh ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk tuh? Lubang memek Lia kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget gitu" Lia sambil menunjuk lubang nikmatnya.
"Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..?" pintaku lagi.
"Iya deh Oom" Lia secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya. 

Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang vagina Lia yang masih super sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, aku merasa seperti ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit untuk memasukkannya. Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tetapi aku tidak ingin Lia merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Lia mengaduh dan menjerit karena merasa perih. Aku menyuruhnya menahan. 

Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih, selanjutnya kutekan kuat-kuat. Blusss Lia menjerit cukup keras, 
"Ooommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?"
"Udah sayang tahan ya" kataku sambil mengelus-ngelus rambut Lia. 
Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Lia ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti. 

Beberapa waktu, Lia pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah cairan mani Lia yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. Aku menggenjot maju mundur dengan cepat. 
"Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata."  Hisapannya memang tiada duanya. 

Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Lia pun sudah sedemikian banyaknya. Sambil kuterus berpacu, puting susu Lia kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Lia aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya. Aku merasakan Lia sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Lia. 

Aku ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Lia yang di bawah, sekarang berbalik, aku yang di bawah dan Lia yang di atas. Lia seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga Lia. 

Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Lia di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku. Aku menegang hebat. Crruttt crruttt Cairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluan Lia, sedangkan Lia sudah merasakan kelelahan yang amat sangat. 

Aku cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Lia. Lia kubiarkan terbaring di sofa. Tanpa terasa, Lia langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar, kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya. Aku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Lia atas kenikmatannya tadi. Malam pun tiba. 

Keesokan harinya, Lia mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu. Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama dengan Lia, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Joko dan Tante Linda.

Tamat

 
Ini Cerita Dewasaku powered by blogger.com
Design by Free7 Blogger Templates Kisah Kriminal